Inspiratif: Kisah Gadis Cantik Anak Tukang Batu Bata, Sukses Keliling Dunia Berbekal Ijasah Kursus

Kurnia Asyhary, anak pembuat batu bata yang bekerja keliling dunia.
Sumber :
  • Kemendikbud

Viva Semarang – Tekad kuat Kurnia Asyhary untuk mengubah ekonomi keluarga berbuah manis. Kini gadis cantik anak tukang batu bata asal Magelang itu telah menjelajah wisata keliling dunia dan mendapat gaji yang besar. Padahal, ia hanya lulusan SMK dan hanya bermodal ijasah kursus.

Kurnia lahir dari keluarga sederhana di Dusun Sabrang, Desa Kalisat Paripurno, Salaman, Magelang, Jawa Tengah. Orangtuanya adalah tukang membuat batu bata di kampungnya. Tak heran jika sejak kecil Kurnia terbiasa hidup sederhana.

Menginjak remaja, ia pun bertekad untuk mengubah nasib keluarga menjadi lebih baik.

Gadis kelahiran 1997 merasakan betapa kerasnya perjuangan ayahnya sebagai pembuat batu bata untuk menghidupi keluarganya. Motivasi untuk memperbaiki ekonomi keluarga mendorong Kurnia untuk terus mencari peluang kerja yang lebih baik.

Begitu lulus dari SMK Muhammadiyah Salaman Magelang, Kurnia pun mengambil kursus housekeeping lewat program Pendidikan Kecakapan Kerja atau PKK yang terselenggara di LKP Duta Persada.

Housekeeping adalah ketrampilan yang dibutuhkan di industri perhotelan dan kapal pesiar.

"Teman saya memberi tahu, saya langsung tertarik. Saya berpikir, di Yogyakarta banyak hotel, jadi kenapa tidak mencoba mengembangkan skill di bidang housekeeping?” kata Kurnia, dikutip dari laman Vokasi Kemendikbud RI.

Kurnia mengikuti pelatihanpada tahun 2022. Kemudian ia menjalani On the Job Training (OJT) di Plataran Borobudur Resort & Spa Magelang. Selama enam bulan di sana, ia mendapatkan pengalaman langsung bekerja di lingkungan hotel mewah, mempelajari standar kebersihan, etika pelayanan, dan bagaimana menangani tamu dengan profesionalisme yang tinggi.

Darili sini, Kurnia mendapatkan informasi lowongan di Resort World One Cruise untuk posisi embarkation crew, yang bertugas menangani proses check-in dan embarkasi para tamu di kapal pesiar.

Ia lolos seleksi dan pada 30 Agustus 2024, ia berangkat menuju Taiwan untuk bekerja di dunia baru sebagai embarkation crew.

“Tantangan terbesar bagi saya adalahadaptasi dan belajar dari nol tentang tugas embarkasi, seperti pemeriksaan paspor dan visa tamu,” ceritanya.

Kurnia Asyhary telah membuktikan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan di dunia kapal pesiar internasional. Anak dari seorang pembuat batu bata, Tarso, dan ibu rumah tangga, Umi Salamah, tersebut kini bekerja di kapal pesiar mewah Resort World One Cruise. Ia mendapatkan gaji sekitar 1.000 dollar atau setara dengan Rp15 juta rupiah, belum termasuk bonus. Ia pun bisa memberikan sebagian penghasilannya untuk orangtua.

Bonus lainnya yang sangat berharga adalah ilmu. Katena bekerja di kapal pesiar memberinya pemahaman lebih tentang manajemen perhotelan skala besar, yang tidak hanya melibatkan tamu-tamu dari berbagai negara, tetapi juga proses logistik yang kompleks, seperti pengurusan visa dan paspor tamu

Dan yang pasti, Kurnia bisa merasakan keliling dunia, dan menikmati berbagai tempat wisata di mancanegara.(TJ)