Karoseri Bus Laksana Asal Jawa Tengah Ekspor Bus ke Sri Lanka
- Dok
Viva Semarang – Perusahaan bus Karoseri Laksana mengekspor produksinya menuju Sri Lanka pada Rabu (2/7/25). Momen bersejarah ini disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menandai pengakuan produk lokal di kancah global.
Ekspor ke Sri Lanka bukan sekadar pengiriman biasa, melainkan tonggak penting bagi PT Laksana Bus Manufaktur. Sejak kiprah ekspornya dimulai tahun 2009, Karoseri Laksana telah sukses menembus pasar empat negara, yaitu Fiji, Bangladesh, Timor Leste, dan Laos. Kini, Sri Lanka menjadi tujuan kelima, memperkuat jejak langkah perusahaan yang berlokasi di Ungaran, Kabupaten Semarang ini.
"Ini adalah milestone yang sangat besar bagi kami. Menembus pasar internasional, dan kini Sri Lanka menjadi negara kelima tujuan ekspor kami," ujar Canta Bayu Laksana, Direktur Pemasaran PT Laksana Bus Manufaktur, dengan nada penuh optimisme.
Sebagai karoseri bus di Indonesia yang rutin melakukan ekspor, Laksana telah mengirimkan lebih dari 200 unit bus ke berbagai negara. Unit yang bertolak ke Sri Lanka kali ini adalah Legacy SR3 Neo Suites Combi, sebuah mahakarya yang dibangun di atas sasis dan mesin Mercedes Benz. Meski baru satu unit yang dikirim sebagai prototipe dan unit contoh, dengan nilai $128.000, bus ini diharapkan menjadi pembuka jalan bagi pesanan lebih besar dari operator bus di Sri Lanka, baik untuk keperluan pariwisata maupun antar kota.
"Harapannya, ini menjadi pintu utama untuk bisa mengekspor bus lebih banyak lagi ke Sri Lanka dan negara-negara tetangga lainnya," tambah Canta. Ia mengakui bahwa tantangan terbesar ada pada pembukaan pasar awal, mengingat ketatnya regulasi dan tuntutan pasar di negara tujuan. Namun, semangat Laksana untuk membuktikan kualitas bus buatan Indonesia tak tergoyahkan. "Kami ingin buktikan bus buatan Indonesia bisa bersaing," tegasnya.
Gubernur Ahmad Luthfi turut menyampaikan apresiasinya yang tinggi. Menurutnya, ekspor bus ini adalah bukti nyata bahwa produk-produk unggulan Jawa Tengah memiliki daya saing global, bahkan di tengah gejolak ekonomi dan keamanan dunia.
"Ekspor perdana ini menjadi penanda bahwa produk anak bangsa mampu bersaing di dunia internasional. Ini yang patut kita hargai dan banggakan," tutur Luthfi.
Lebih lanjut, Luthfi menjelaskan relevansi ekspor ini dengan visi pembangunan Jawa Tengah. Dengan konsep aglomerasi wilayah yang sedang digalakkan, meliputi Semarang Raya, Soloraya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Banyumas Raya, dan Kedu Raya, unit bus produksi Laksana diharapkan dapat menjadi tulang punggung konektivitas.
"Kami juga akan menjajaki kerja sama dalam pengembangan aglomerasi ini. Kami akan memprioritaskan Laksana sebagai produk dalam negeri. Semua ini demi mengembangkan perekonomian di Jawa Tengah," pungkasnya, menegaskan komitmen pemerintah daerah terhadap produk lokal berkualitas tinggi.(TJ)