Petani Tembakau Temanggung Menjerit: Industri Tergencet, Petani Kolaps!

Petani tembakau di Temanggung.
Sumber :
  • Instagram @parakan_kita

Viva Semarang, Temanggung – Para petani tembakau di Kabupaten Temanggung kembali menyuarakan keresahan mereka. Dalam dialog dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, pada Selasa kemarin, mereka menyampaikan aspirasi terkait regulasi dan serapan tembakau oleh perusahaan rokok yang dinilai kian menghimpit kesejahteraan.

Yuda Sudarmaji, perwakilan dari Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung, menjelaskan bahwa kesejahteraan petani tembakau sangat bergantung pada industri hasil tembakau. Namun, kenaikan cukai dan regulasi lainnya perlahan menggerus pendapatan petani.

"Ketika industri tergencet, petani juga kolaps. Mohon ini disampaikan kepada yang memiliki kewenangan atau kepada Presiden," ujarnya.

Menurutnya, Temanggung dikenal sebagai salah satu sentra penghasil tembakau di Jawa Tengah, dengan hampir seluruh kecamatannya memiliki lahan tembakau. Namun, kini penghasilan petani menurun drastis.

"Pada musim panen dulu sebelum terhimpit regulasi, tembakau ini bisa jadi andalan masyarakat Kabupaten Temanggung. Sekarang tidak bisa karena terhimpit banyak regulasi,” keluhnya.

Selain regulasi, petani juga dihadapkan pada masalah serapan hasil panen yang berkurang. Bahkan, salah satu perusahaan rokok besar dikabarkan sudah tidak lagi membeli tembakau dari petani di Temanggung.

Petani berharap, dana bagi hasil cukai dapat dimaksimalkan untuk mendukung mereka, terutama untuk penguatan bahan baku dan obat-obatan.