Potret Sumur Minyak di Desa Gandu, Blora: Warga Tinggal di Tengah Bayang-Bayang Bahaya

Kebakaran sumur minyak di Desa Gandu Blora.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Di balik cerita kekeringan yang melanda selama bertahun-tahun, Desa Gandu di Kabupaten Blora kini dihadapkan pada fenomena baru, puluhan sumur minyak yang muncul di tengah pemukiman. Awalnya, warga hanya berniat mencari air bersih saat musim kemarau. Siapa sangka, upaya itu justru berbuah minyak yang melimpah.

Saat ini, tercatat ada 60 sumur minyak di Desa Gandu. Ada 10 antaranya yahg berlokasi di area padat penduduk dan telah beroperasi setiap hari. Hal ini membuat warga berada dalam bayang-bayang bahaya. Dan peristiwa terbakarnya sumur minyak pada 17 Agustus 2025 membuktikannya.

Hal ini bermula sekitar dua tahun terakhir, ketika kabar penemuan minyak menyebar luas. Warga yang melihat peluang ekonomi langsung berlomba-lomba mengebor lahan mereka. Bagi yang tak punya modal, mereka bekerja sama dengan investor luar desa.

Kepala Desa Gandu, Iwan Sucipto, menyadari betul bahwa fenomena ini bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, minyak telah menjadi sumber pendapatan baru yang menjanjikan. Warga yang sebagian besar adalah petani kini merasa punya harapan untuk memperbaiki ekonomi.

"Namun di sisi lain, sumur-sumur ini menyimpan bahaya besar. Pengeboran dan pengolahan minyak di tengah pemukiman padat penduduk berpotensi memicu kebakaran dan kecelakaan lain," kata Sucipto, dikutip dari Antara.

Sayangnya, peringatan yang berulang kali disampaikan oleh kepala desa sering kali diabaikan. Bagi warga, keuntungan yang dihasilkan dari minyak lebih berarti daripada risiko yang mengintai. Fenomena ini menjadi cerminan nyata dari dilema yang dihadapi masyarakat kecil, memilih antara keselamatan dan kesempatan untuk keluar dari jerat kemiskinan.(TJ)