Tumpah Ruah, Warga Antusias Tonton "Wayang Orang on The Street" di Kota Lama Semarang
- Dok
Bahkan, dalam peperangan yang dinamakan Kurusetra itu, Srikandi berhasil membunuh Bisma dengan bersenjatakan busur dan panah saktinya.
Agustina yang ditemui usai tampil mengaku awalnya sempat agak grogi, sebab tidak menguasai bahasa Jawa halus yang biasa untuk pakem pewayangan.
"Untung teman-teman semuanya membantu. Dan yang membuat tadi suasana cair karena kami diizinkan berinteraksi dengan penonton. Terus, boleh pakai bahasa Indonesia," katanya.
Yang pasti, ia berharap pesan yang diangkat dalam lakon pewayangan tersebut tersampaikan dengan baik, dan semakin meningkatkan kecintaan terhadap seni wayang orang, khususnya untuk anak-anak muda.
Menurutnya pagelaran "Wayang Orang on The Street" di Kota Lama itu menjadi awalan untuk mendukung agar kesenian wayang orang yang salah satunya besar di Semarang dengan Ngesti Pandowo bisa bangkit kembali.
"'Wayang Orang on The Street' ini akan menjadi 'take off'-nya. Pemerintah Kota Semarang akan mendukung wayang orang untuk bisa bangkit kembali, salah satunya tadi ada janji dari para pemain wayang untuk bisa lebih sering membuat 'perform' di titik-titik mana pun," katanya.
Ia mencontohkan pertunjukan seni budaya di Bali sehingga berharap pergelaran wayang di Semarang menjadi pertunjukan yang gampang dicari dengan berbagai lakon yang disukai oleh penonton.