Update Klub Terkaya Liga 1, Persis Solo Masih Di Atas PSIS Semarang, Tapi Keok Terus
- IG Persib
Viva Semarang – Memasuki bulan September 2024, situs terkemuka dunia Transfermarkt kembali merilis pergerakan harga pemain dan harga pasaran klub di seluruh Dunia.
Untuk Liga 1 Indonesia, terjadi sejumlah perubahan posisi klub dengan kekayaan masing-masing berdasarkan harga pemain terkini yang dimiliki.
Persib Bandung masih berada di posisi paling atas klub terkaya versi Transfermarkt per 5 Sepetember 2024 berdasarkan harga pasaran pemain yang dimiliki. Maung Bandung punya harga pasaran Rp 84,21 miliar.
Sementara Arema FC menjadi penghuni paling bawah klub Liga 1 berdasarkan kekayaan harga pasaran pemain dengan nilai Rp 45,89 miliar.
Nilai pasaran Arema FC ini bahkan berada du bawah klub Liga 2 Bhayangkara FC yaitu Rp 55,53 miliar.
Di bawah Persib Bandung ada Dewa United di posisi 2 dengan kekayaan Rp 81,26 miliar. Kemudian Malut United Rp 79,43 miliar, Persija Jakarta Rp 74,74 miliar, PSM Makassar Rp 74,74 miliar, serta di posisi enam atau batas papan atas ada Persis Solo dengan kekayaan Rp 72,31 miliar.
Yang cukup mengejutkan, nilai kekayaan klub berdasarkan harga pasaran pemain ini tidak berbanding lurus dengan hasil laga yang dicapai klub.
Seperti Persis Solo misalnya, meski berada di peringkat 6 besar klub terkaya Liga 1, tapi nyatanya di awal kompetisi yang sudah memainkan 3 laga, Persis Solo menghuni dasar klasemen bersama PSS Sleman.
Persis Solo keok dihajar lawan-lawannya dalam tiga laga itu, dengan catatan kebobolan 6 dan hanya bikin 1 gol itu pun lewat tendangan penalti.
Catatan Persis ini berada di bawah seterunya di Jateng yaitu PSIS Semarang. Meskipun PSIS punya harga pasaran klub Rp 60,14 dan di bawah Persis, tapi nyatanya PSIS lebih baik dari Persis Solo.
PSIS dalam 3 laga awal sukses menang 2 kali dan tumbang 1 kali, sehingga meraih poin 6. Salah satu kemenangan PSIS adalah saat laga tandang di Stadion Manahan Solo dengan menumbangkan Persis 1-0.
Menarik ditunggu pada laga-laga kompetisi Liga 1 musim ini yang bakal dimulai lagi pasca jeda Internasional.
Apakah klub-klub dengan kekayaan melimpah mampu berbicara lebih banyak, atau justru klub-klub dengan harga pasaran pemain biasa saja bisa tampil mengejutkan.(TJ)