Sultan: Kalau PSIM Nggak Boleh Pakai Stadion Maguwoharjo, Itu Nggak Logis

Stadion Maguwoharjo Sleman, DIY.
Sumber :
  • Instagram stadion_maguwoharjo

Viva Semarang, Sepak Bola – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan bahwa Stadion Maguwoharjo di Sleman terbuka untuk digunakan oleh semua tim sepak bola, termasuk PSIM Yogyakarta. Penegasan ini disampaikan Sultan di Kepatihan, Yogyakarta, Kamis, menyikapi belum adanya kepastian penggunaan stadion tersebut sebagai kandang sementara PSIM untuk kompetisi Super League 2025/26.

Sultan HB X menyatakan keheranannya jika pemanfaatan stadion milik publik dibatasi hanya untuk tim dari wilayah tertentu.

"Ya, kan terserah pemerintah daerah (Sleman). Masa semua bangun stadion hanya untuk rakyatnya sendiri. Sleman kan bagian dari DIY, ya kan, kan bukan gratis. Masa disewa sama yang lain boleh dari luar Jogja, malah dengan PSIM enggak bisa. Kan enggak ada logika," kata Sultan, dikutip dari Antara, Kamis (24/7/25).

Menurutnya, stadion yang dibangun menggunakan anggaran publik, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umum.

"Masa, di Stadion Mandala Krida yang boleh hanya kota, kan bukan begitu. Itu kan untuk kepentingan publik," tutur Sultan.

Penggunaan stadion, lanjutnya, seharusnya tidak menjadi masalah selama proses sewa dilakukan secara resmi dan transparan.

Sultan juga menganggap tidak masuk akal jika stadion boleh disewa oleh pihak dari luar DIY, tetapi klub dari Kota Yogyakarta justru ditolak. 

"Ya, sebetulnya siapapun mau bertanding di sana, dari Papua sama mana pun mau bertanding kan juga boleh. Masa dari Yogyakarta enggak boleh, dari Kota enggak boleh. Kan enggak logis. Terlalu cupet pola pikirnya," tegas Sultan.

Sultan mendorong Pemerintah Kabupaten Sleman untuk segera berkomunikasi dan bermusyawarah dengan pihak-pihak terkait agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan. 

"Ya, itu kan terserah, makanya saya minta rembugan sama Pak Bupati. Ya, aneh. Misal mau ke Bantul enggak boleh. Emang anggarannya hanya begitu? Kan enggak. Itu ada, kan juga ada anggaran APBN," kata Sultan.

Sementara itu, Bupati Sleman, Harda Kiswaya, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima permohonan dari manajemen PSIM untuk menggunakan Stadion Maguwoharjo, sesuai dengan arahan Gubernur DIY. Namun, Harda menyebut permohonan tersebut masih memerlukan pemenuhan beberapa prasyarat dari manajemen PSIM, terutama terkait komunikasi dengan suporter lokal Sleman dan jaminan keamanan.

"Saya kasih PR manajemen PSIM untuk mengantisipasi, yang selama ini kan memang ada perbedaan antara suporter PSIM dan suporter PSS, kan ada gap komunikasi, lah. Nah, itu saya minta diselesaikan," jelas Harda.

PSIM berhasil promosi ke Super League 2025/26 setelah menjuarai Liga 2 Indonesia musim lalu. Namun hingga saat ini, klub kebanggaan warga Yogyakarta tersebut belum mendapatkan kepastian mengenai stadion kandang untuk kompetisi mendatang. Sebagai informasi, Stadion Maguwoharjo, yang terletak di Kabupaten Sleman, selama ini dikenal sebagai markas dari PSS Sleman.(ant/TJ)