Bersihkan Satu Ton Sampah di Pantai Semarang, PLN Jateng Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Pegawai PLN Group Jateng bersihkan sampah di Mangunharjo Semarang.
Sumber :
  • TJ Sutrisno / dok

SemarangPLN Group wilayah Jawa Tengah menggelar Aksi Bersih Pantai di Pantai Mangunharjo Semarang, yang menjadi bagian program Green Employee Involvement, menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Aksi dilaksanakan pada Rabu 5 Juni 2024, diikuti para pegawai di wilayah PLN Jateng dan DIY, yang juga merupakan wujud komitmen PLN terhadap implementasi prinsip Environmental, Social and Governance (ESG). 

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta, Mochamad Soffin Hadi, mengatakan, program PLN Green Employee Involvement merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial  (TJSL) PLN di bidang lingkungan. Melalui program ini PLN berkomitmen mewujudkan langkah nyata dengan terjun langsung di masyarakat dalam aksi bersih pantai dan diharapkan dapat memberikan pengaruh serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Green Employee Involvement ini adalah wadah yang diinisiasi untuk meningkatkan jiwa kepedulian pegawai PLN agar terlibat secara aktif sebagai relawan dalam program peduli lingkungan 

“Alhamdulilah kegiatan hari ini berhasil turut membersihkan Pantai Mangunharjo. Selama 2 jam pembersihan, partisipan mengumpulkan total 937,4 kg atau hampir satu ton sampah di sekitar kawasan pantai," jelas Soffin.

Jumlah sampah yang terkumpul meliputi 479 kg sampah residu, 335,4 kg sampah organik dan 105 sampah non organik. 

"Sesuai arahan Dirut PLN,?, tugas PLN bukan hanya memberikan pasokan listrik yang andal dan berkualitas ke masyarakat, tetapi juga ikut serta memastikan kelestarian lingkungan," jelas Soffin. 

Acara tersebut selain digagas dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, juga diselenggarakan tepat pada momentum Liburan Idul Adha. Hal ini mengingat pantai Mangunharjo merupakan obyek wisata pantai yang cukup digemari warga kota Semarang, langkah ini diharapkan dapat menginspirasi warga sekitar dan pengunjung untuk lebih sadar kebersihan terutama wilayah pantai yang rawan tercemar sampah mikroplastik. 

Nurhadi, Ahli Pertama Pengendali Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah yang hadir mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah memberikan apresiasi positif terhadap Aksi Bersih Pantai PLN. 

"Ini bukti konkrit, PLN termasuk perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar 

“Kami sampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya, semoga kegiatan ini berkesinambungan dan dapat menjadi contoh sekaligus motivasi bagi perusahaan lain," kata Nurhadi.

Yang tidak kalah penting, lanjutnya, ini dapat menjadi sarana untuk membuka wawasan masyarakat dalam hal pengelolaan sampah dan menjaga keberlangsungan maupun keberlanjutan pada ekosistem pantai. 

Aksi Bersih Pantai melibatkan 337 orang dari berbagai unsur meliputi pegawai PLN UID Jawa Tengah dan DIY, PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang, Haleyora Power Area Semarang, pengelola pantai, warga Kelurahan Mangunharjo dan Mangkang Kulon, dan komunitas/masyarakat. 

Kegiatan dilakukan dengan cara memungut sampah yang ditemukan di sekitar sungai dan di sepanjang jalan akses masuk pantai. Lokasi terbagi dalam dua area, yaitu di hutan mangrove di sebelah utara Area Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan area jalan akses Pantai di sebelah Selatan TPI. 

Kegiatan berfokus pada pemungutan sampah di area Pantai. Sampah dipungut secara terpilah menjadi 3 jenis, yaitu sampah organik, anorganik, dan residu dengan menggunakan 3 warna karung bagor yang berbeda. 

Selanjutnya, sampah organik dan anorganik yang terkumpul akan dikelola oleh Tempat Pengolahan Sampah _Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) setempat, dan hanya sampah residu yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang. 

Melalui edukasi pemilahan sampah ini, Aksi Bersih Pantai diharapkan tidak hanya membuat pantai bersih dari sampah, tetapi juga dapat menumbuhkan kepedulian dan meningkatkan kapasitas tata kelola Pantai oleh warga sekitar.(TJ)