Bertemu Petani, Cagub Ahmad Luthfi Prihatin Kasus yang Menjerat Petani Hutan Sosial

Cagub Jateng Ahmad Luthfi berbicara di depan ribuan petani
Sumber :

Viva Semarang – Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengungkapkan keberpihakan pada para petani hutan sosial. Mereka merupakan pahlawan pangan yang sudah menjaga ketahanan ekonomi wilayah.

Maka Ahmad Luthfi prihatin jika ada perkara yang menjerat petani hutan sosial. Lantaran mereka sebatas mencari pangan untuk kebutuhan keluarga.

 

Perkara-perkara yang menjerat petani hutan sosial semestinya tidak terjadi. Harus dicari jalan tengah penyelesaian dengan cara dialog.

 

"Tidak boleh berperkara. Ada restorative justice. Jangan bangga menghukum petani kita," ujar Luthfi di acara Silaturahmi Petani Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia di Omah Tani Batang, Senin 7 Oktober 2024.

 

Hadir di acara itu Ketua Tim Pemenangan Pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, AM Putranto. Mereka mendapatkan sambutan meriah dari belasan ribu petani dan warga Batang.

 

Restorative Justice adalah penyelesaian perkara melalui dialog dan mediasi dengan melibatkan petani dan berbagai pihak. Sebagai mantan Kapolda Jateng, ia memiliki pengalaman melakukan hal tersebut.

 

Ia juga menyampaikan bahwa petani harus mendapatkan kuota pupuk sesuai dengan kebutuhanya. Tak hanya mudah, namun pupuk juga harus murah. Batang yang memiliki lahan pertanian luas digadang sebagai salah satu wilayah lumbung pangan peyangga kebutuhan nasional.

 

Cagub yang berpasangan dengan Cawagub Taj Yasin Maimoen ini juga bakal mengintegrasikan pertanian Batang dengan kawasan industri. Batang memiliki Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang menyerap kebutuhan tenaga kerja maupun pangan. Jika bisa disinergikan maka industri pertanian Batang akan menikmati hasilnya.

 

Ketua Gerakan Masyarakat Hutan Sosial Indonesia, Rozikin mengatakan belum sepenuhnya petani hutan sosial mendapatkan perlindungan secara utuh. Maka gagasan restorative justice yang disampaikan Ahmad Luthfi mendapatkan dukungan penuh dari petani. 

 

Petmintaan kedua adalah ketersediaan pupuk karena selama ini tidak ada akses.

 

"Dukungan akses pupuk itu akan menyejahterakan masyarakat desa. Menekan urbanisasi karena hasilnya cukup untuk kebutuhan sehari-hari," kata Rozikin.

 

Di acara itu, tak hanya petani yang senang. Ratusan pedagang yang menggelar lapak disekitar lokasi juga meraup keuntungan.(EF)