Harapan Warga Demak yang Hidup di Tengah Rob: Tanggul Laut

Warga Sayung Demak berharap tanggul laut bisa atasi rob.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Warga pesisir utara Jawa, khususnya di Dukuh Pandansari, Desa Bedono, Demak, sangat mengharapkan penyelesaian proyek tanggul laut (giant sea wall). Mereka telah hidup berdampingan dengan rob selama lebih dari 20 tahun, bahkan ada yang sejak usia muda, menyebabkan kondisi kehidupan yang sangat memprihatinkan.

Seorang tokoh masyarakat, Zamroni (50), menyatakan bahwa warga sudah menganggap rob sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup mereka karena lamanya kondisi ini. Ia sendiri harus pindah dan mendirikan warung di lahan BBWS sejak 2015 karena rumah aslinya tenggelam. Kenaikan air rob yang drastis, terutama sejak 2021, memaksa warga untuk terus meninggikan rumah mereka hingga kehabisan dana.

"Warga juga tahu selama menunggu tanggul laut selesai, pemerintah juga mengusahakan menangani rob dalam jangka pendek. Semoga (tanggul laut) tidak sampai molor dan tertunda,” ungkapnya. 

Contoh nyata penderitaan warga adalah Sumaerah (70), yang tinggal bersama anak, menantu, dan dua cucunya di rumah terendam air setinggi perut dewasa. Meskipun kondisi rumahnya sangat tidak layak, ia tidak bisa pindah karena tidak memiliki biaya. Ia sangat berharap pemerintah memberikan perhatian dan bantuan.

“Saya tinggal di sini sejak umur 15 tahun. Dulu saat saya remaja, robnya tidak setinggi ini. Sekarang parah banget,” ungkap Mbah Sumaerah.

Warga memahami bahwa tanggul laut adalah satu-satunya solusi jangka panjang, sementara penanganan jangka pendek seperti penyedotan air hanya bersifat sementara. Selain tanggul laut, Zamroni juga berharap pemerintah memperhatikan akses jalan desa agar warga bisa beraktivitas dan bekerja dengan lebih mudah.

Secara keseluruhan, warga Desa Bedono sangat berharap proyek tanggul laut dapat segera terealisasi tanpa penundaan, demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.