Harapan Besar Anak Istimewa Cerebral Palsy Semarang ke Agustina-Iswar

Calon Wali Kota Semarang Iswar bersama penyandang disabilitas
Sumber :

Viva Semarang – Komunitas penyandang disabilitas Kota Semarang, berharap kepada pasangan Agustin-Iswar lebih memberikan kesempatan dan ruang bagi anak-anak cerebral palsy untuk mendapat layanan kesehatan.

Komunitas penyandang disabilitas Kota Semarang, khususnya anak-anak cerebral palsy atau kelumpuhan otak, peringati World Cerebral Palsy Day di area Car Free Day, kawasan Simpanglima, Minggu (6/10). 

 

Hadir dalam kegiatan tersebut, calon Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin. Kesempatan pertemuan digunakan Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas (P3D) Semar Cakep untuk menyampaikan sejumlah harapan. 

 

"Harapannya, Kota Semarang nanti bisa memberikan kesempatan lebih kepada anak-anak istimewa cerebral palsy karena komunitas kita, Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas (P3D) Semar Cakep ini memang cerebral palsy-nya harus diberikan fasilitas terapi," beber Vita, Koordinator P3D Semar Cakep.

 

"Pemkot Semarang diharapkan lebih mempermudah lagi karena untuk mempertahankan anak-anak cerebral alsy ini yang paling utama adalah fisioterapi untuk anak-anak," sambungnya. 

 

Dikatakan, selama ini Pemkot Semarang memang sudah membantu anak-anak penyandang kelumpuhan otak untuk mendapat terapi. Hanya saja layanan tersebut masih terbatas, belum semua keluarga yang memiliki anak cerebral palsy mendapat layanan. 

 

"Selama ini mereka memang fisioterapi di rumah sakit tapi tidak semua, khususnya dari kalangan keluarga ke bawah sehingga meraka banyak kendala," sebut dia.

 

Termasuk perluasan layanan terapi yang diharapkan bisa sampai tingkat kecamatan. Sampai saat ini, baru Kecamatan Semarang Barat yang memiliki ruang terapi bagi anak cerebral palsy. Namun itupun belum jelas nasib keberlanjutan dari layanan yang ada. 

 

"Dan di Kecamatan Semarang Barat sudah ada ruang terapi tapi kita memang belum maksimal untuk keberlanjutannya. Harapannya jangka panjang ada yang membantu kami," katanya

 

Data dari P3D Semar Cakep, ada 63 anak cerebral palsy yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Dari jumlah itu, yang belum ter-cover maksimal layanan kesehatan ada 33 anak. 

 

"Harapan kami ke Bu Agustin dan Pak Iswar lebih diberikan kesempatan ruang untuk difabel di setiap kecamatan," imbuhnya. 

 

Sementara Iswar Aminuddin memberikan motivasi kepada keluarga dan orang tua anak-anak cerebral palsy. 

 

"Tidak ada satupun di dunia tanpa seizin Allah. Ini bukan suatu kelemahan tapi bagaimana selalu kita menguatkan diri kita," tutur dia.

 

Terkait dengan harapan dari P3D Semar Cakep, sudah menjadi kewajiban bagi Pemkot Semarang, khususnya Dinas Sosial, untuk memperhatikan kebutuhan mereka. 

 

"Ini adalah salah satu kebutuhan masyarakat dan pemerintah wajib memenuhi. Dan insya Allah harapan itu, kelak menjadi salah satu perhatian kami," tukas dia. (EF)