Senilai 1 Triliun, Pemkot Semarang Pastikan Kementerian PUPR Bantu Penanganan Banjir di Timur Semarang

Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin.
Sumber :
  • Dok

Terkait penanganan rob, lanjutnya, bagian dari upaya jangka panjang yang juga menjadi komitmen pemerintah untuk direalisasikan. Melalui proyek tanggul laut atau jalan tol Semarang- Demak, maka persoalan banjir di timur Semarang diproyeksikan bisa tertangani.  

"Persoalan rob, saya kira masih menunggu proyek tol Semarang - Demak yang juga bagian dari upaya pengendalian banjir di Semarang. Sehingga rob masih sedikit ada tetapi kami yakin dengan pembangunan tanggul laut itu, persoalan banjir khususnya rob akan dapat terselesaiakan dengan baik," ujarnya.

Kepala DPU Kota Semarang Suwarto menambahkan bantuan penanganan banjir untuk timur Semarang dari PUPR melalui BBWS ini peruntukannya, sesuai penjelasan wakil wali kota, meningkatkan kapasitas rumah pompa. Juga untuk normalisasi Kali Tenggang. 

"Selama ini memang rumah pompa yang ada kapasitasnya memang kurang, karena catchment area yang cukup luas. Di 2025, mulai Maret kemarin, dari Kementerian PUPR sudah melaksanakan proyeknya. Dan di 2027 diharapkan semua sudah selesai," tutur dia.

Langkah awal adalah penggantian sekaligus peningkatan kapasitas pompa di Rumah Pompa Tenggang. Berlanjut tiga pompa di Rumah Pompa Waru yang merupakan milik Pemkot Semarang. Juga pompa di Rumah Pompa Muktiharjo Kidul dan Kandang Kebo. 

"Di Waru sudah mulai konstruksinya, sudah mulai pembongkaran pompa. Kemarin sempat viral rumah pompa Pemkot tidak menyala, ya karena memang lagi proses pembongkaran. Dan akan diatasi, dibantu dengan pengoperasian pompa portable," jelasnya.

"Peningkatan kapasitas pompa ini disesuaikan dengan catchment area yang ada. Seperti di Waru akan ditingkatkan 1.000 liter per detik atau menjadi 2x1000 liter per detik. Di Tenggang akan menjadi sekitar 40 ribu liter per detik," imbuh Suwarto.