BNPB dan BMKG Modifikasi Cuaca di Semarang Selama 5 Hari Untuk Kurangi Hujan

Kepala BNPB dan Walikota Semarang cek TMC di Bandara Ahmad Yani.
Sumber :
  • Istimewa

Viva Semarang – Pemerintah terus melakukan segala upaya untuk penanganan banjir di Jawa Tengah, salah satunya dengan operasi menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). 

Operasi TMC di Semarang akan berlangsung hingga Rabu (20/3/2024). Teknologi Modifikasi Cuaca dilakukan melalui udara dengan menaburkan bahan semai lewat pesawat. 

"Hari ini saya dan Ibu Wali Kota Semarang ada di Lapangan Penerbangan Jenderal Ahmad Yani. Kami sedang melihat dan mengecek kesiapan dari kegiatan teknologi modifikasi cuaca," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Senin (18/3/2024). 

Menurutnya, TMC ini dilakukan selama 5 hari. Tujuannya mengurangi turunnya hujan, sehingga operasi penanggulangan bencana banjir di seluruh Jawa Tengah bisa berjalan efektif dan efisien. 

"Setiap hari pesawat terbang tiga kali atau tiga sorti diberangkatkan. Setiap satu sorti membawa bahan semai yang disebar sebanyak satu ton," ungkapnya. 

Ia merinci, dalam satu hari disebar 3 ton, sehingga selama 3 hari sudah disebar sudah 9 ton. Masih ada 2 hari lagi sebanyak 6 ton. 

"Hasilnya beberapa hari khususnya di pagi dan siang hari ini tidak ada hujan. Memang tadi malam di Kota Semarang masih ada hujan tapi masih terkendali," katanya. 

Pihaknya tetap memantau kondisi cuaca dan terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

"Hari ini juga ada rapat koordinasi di kantor Gubernuran dengan Kepala BMKG juga. Kita akan koordinasi apakah masih harus diperpanjang atau dialihkan ke kota lain," jelas Suharyanto. 

Ia mengaku jika teknologi modifikasi cuaca ini sangat berharga dan bisa diterapkan baik ketika ada musim hujan maupun ketika terjadi kekeringan. 

"Sifatnya, kalau musim hujan seperti ini, mengurangi dan mengalihkan turunnya hujan. Namun saat musim panas dan kekeringan itu TMC untuk mendatangkan hujan," jelasnya. 

Kepala BNPB menjelaskan, penggunaan bahan semai untuk rekayasa cuaca, selama ini tidak ada efek samping. 

"Tapi tentu saja kita tidak bisa mengatur alam secara terus menerus, jadi inipun dilakukan ketika diperlukan. Dengan TMC, sekarang hujan di Kota Semarang bisa dikurangi, tapi di belahan kota lain hujan kan dibutuhkan. Jadi harus dipertimbangkan secara matang, makanya BNPB selalu berkoordinasi dengan BMKG," terangnya. 

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan terima kasih kepada kepala BNPB dan BMKG dan jajaran yang mensupport saat terjadinya banjir di Ibu Kota Jawa Tengah. 

"Teknologi Modifikasi Cuaca ini berlangsung selama lima hari operasi, yang mulai sejak Jumat hingga Rabu. Namun Pak Kepala BNPB tadi mengatakan jika masih dibutuhkan lagi maka akan berkoordinasi dengan BMKG. Tentunya kami berharap dengan adanya TMC Kota Semarang semakin berkurang intensitas hujannya dan tidak tinggi lagi," jelas Walikota.(TJ)