5 Rute Pendakian Gunung Merbabu dengan Panorama Keren, Nomor 4 Savananya Juara
- IG merbabuviasuwanting
Viva Semarang, Wisata – Gunung Merbabu menjadi salah satu gunung favorit bagi pendaki dan pecinta alam di Indonesia. Kelebihan gunung ini adalah padang savana yang luas dan sangat indah, berpadu dengan panorama latar belakang Gunung Merapi yang ada di seberang Gunung Merbabu.
Gunung berketinggian 3.169 ini juga tidak setinggi Semeru maupun Rinjani yang butuh beberapa hari untuk mendakinya. Mendaki Merbabu hanya butuh 8 hingga 10 jam sampai di puncak. Turun gunung juga hanya butuh 6 jam saja.
Sehingga jika ditotal naik dan turun termasuk menginap, mendaki Merbabu bisa disebut pendakian satu hari.
Gunung Merbabu punya beberapa jalur pendakian. Tapi yang resmi diterbitkan oleh Taman Nasional Gunung Merbabu, ada 5 jalur pendakian.
Nah, berikut 5 jalur pendakian Gunung Merbabu beserta keindahan masing-masing jalur.
1. Jalur Selo Boyolali
Selo adalah jalur pendakian Gunung Merbabu yang paling populer. Selain jalur Merbabu, di Selo juga ada jalur Merapi, karena kedua Gunung ini berbatasan di Selo.
Jalur Selo punya jarak tempuh sekitar 5 kilometer. Dari basecamp akan menuju ke Pos 1, Pos 2, Pos 3 Batu Tulis, Pos 4 Sabana I, Pos 5 Sabana II, Puncak Triangulasi dan Puncak Kenteng Songo.
Jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo punya panorama khas, yaitu Gunung Merapi yang kelihatan utuh jika dilihat dari sini saat mendaki Gunung Merbabu. Selain itu, Selo juga punya hamparan savana yang luas. Perpaduan padang savana Merbabu dengan latar belakang Gunung Merapi, menjadi foto yang banyak diunggah di media sosial.
Jalur Selo juga populer karena mudah diakses dari Solo dan Yogyakarta. Kalau dari Solo bisa lewat jalan utama Boyolali-Selo. Sedangkan kalau dari Yogyakarta bisa lewat jalur ini juga, tapi biasanya banyak yang lewat Yogyakarta-Magelang-Selo.
Untuk menuju basecamp Selo bisa naik kendaraan pribadi, bus mini, atau bisa juga carter kendaraan dari Stasiun, bandara, atau terminal di Solo, Semarang, dan Yogyakarta.
Mendaki Merbabu lewat jalur Selo, pendaki akan disuguhi pemandangan memukau serta keanekaragaman hayati flora dan fauna khas Merbabu. Antara lain cemara gunung, pinus, pohon pakis, akasia, cantigi, dan idelweiss.
Untuk satwa liar ada rek-rekan yang menjadi satwa prioritas di Taman Nasional Gunung Merbabu, lutung, monyet ekor panjang, ayam hutan, elang, serta berbagai jenis burung.
2. Jalur Tekelan Semarang/Salatiga
Jalur pendakian Gunung Merbabu lewat Tekelan bisa disebut jalur perintis bersama Selo.
Pada awalnya dulu, mereka yang ingin mendakI Merbabu dari sisi utara lewat jalur ini. Biasnya mereka yang datang dari Semarang dan Salatiga.
Setelah itu, muncul jalur baru seperti Cuntel, Suwanting, dan lain-lain.
Kelebihan jalur Tekelan adalah basecampnya berada di ketinggian yang cukup sehinga jarak tempuh ke puncak tidak terlalu lama dibandingkan lewat Selo atau Suwanting misalnya.
Kelebihan lainnya jika memilih jalur ini, pendaki akan bisa merasakan suasana khas di Dusun Tekelan yang terkenal dengan kehidupan penuh toleransi. Di sini berkembang agama Islam, Budha, dan Kristen yang hidup berdampingan dengan damai.
Ada juga tradisi rambut gimbal pada anak-anak yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Basecamp Tekelan Ada di Dusun Tekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Rutenya kalau dari Semarang dan Salatiga, bisa lewat jalan raya Salatiga-Kopeng. Nanti setelah sampai pasar buah dan sayur, maju sedikit dan belok kiri menuju Dusun Tekelan. Banyak petunjuk arah dipasang.
Kalau naik angkutan umum, pilih minibus Elf dari terminal Pasar Sapi Salatiga, lalu turun di petigaan setelah pasar buah dan sayur Kopeng. Selanjutnya bisa jalan kaki atau naik ojek.
Jalur Tekelan punya pemandangan yang indah dengan Gunung Telomoyo yang tampak sangat jelas.
Jalur ini juga banyak mata air jadi tak perlu khawatir kehabisan bekal air.
Salah satu ciri khas jalur ini adalah salah satu posnya adalah dua batu besar yang menyatu dan membetuk rongga. Sehingga pendaki bisa menginap di dalamnya. Makanya, batu ini kemudian disebut Satu Gubuk.
Lewat jalur Tekelan ini, pendaki akan lebih dulu mencapai Puncak Syarif. Baru kemudian menuju ke Puncak Kenteng Songo dan Puncak Triangulasi.
3. Jalur Cuntel Semarang/Salatiga
Untuk menuju ke Jalur Pendakian Cuntel dapat ditempuh dari kota Salatiga maupun Magelang, menggunakan kendaraan pribadi atai angkutan umum rute Salatiga-Magelang PP, dan turun di pasar wisata Kopeng.
Dari sini, lanjut ke arah utara melewati jalan aspal desa sejauh 2,5 km menuju Basecamp Cuntel naik kendaraan pribadi maupun ojek.
Pemandangan di jalur pendakian sangat eksotis. Jika memandang ke arah utara, akan terlihat deretan Gunung Telomoyo, Gunung Andong, Gunung Ungaran, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Di sebelah timur terdapat view rawa pening.
Jalur Cuntel sangat terkenal sebagai salah satu tempat yang punya hamparan Eidelweis yang memukau.
Medan yang dilalui bervariasi. Seperti hutan pinus di awal, kemudian tanaman khas pegunungan, padang rumput, hingga jalur berbatu menjelang puncak.
Jalur ini juga kaya dengan keanekaragaman satwa liar. Terutama burung-burung kecil yang beraneka warna, ayam hutan, kera, dan elang.
4. Jalur Suwanting Magelang
Pendakian gunung Merbabu lewat Suwanting merupakan jalur yang relatif baru. Tapi menajdi populer setelah para pendaki mengunggah foto-foto dan video menakjubkan di jalur ini.
Jalur Suwanting memiliki panorama khas berupa hamparan rumput atau padang savana yang sangat indah. Banyak yang membandingkannya dengan savana di Gunung Rinjani dan savana di Pulau Sumba.
Selain itu, sepanjang perjalanan mendaki, bisa melihat Gunung Merapi yang ada di sisi kanan depan.
Basecamp Suwanting berada di Desa Suwanting, Banyuroto, Sawangan, Magelang. Bedanya dengan basecamp lain, lokasi Basecamp Suwanting tidak begitu jauh dari jalan utama Magelang-Ketep Pass. Jadi semisal naik kendaraan umum dari Magelang, bisa turun di gang Suwanting dan jalan kaki sebentar.
Mengutip dari situs resmi Taman Nasional Gunung Merbabu, jalur pendakian Suwanting berada di bagian barat gunung Merbabu yang kontur medannya tidak ada bukit atau lembah yang landai, tetapi tinggi, dan curam. Kemiringan rata-rata tanjakan di jalur Suwanting adalah 30,8 derajat. Pada beberapa medan pendakian, ada tanjakan simpangdua yang kemiringannya sampai 59,1 derajat. Artinya, pendaki harus siap nanjak mulai dari basecamp sampai ke puncak.
Jarak pendakian dari basecamp ke puncak Gunung Merbabu sekitar 6,45 km. Jarak ini lebih panjang dibanding jalur reguler via Selo yang berjarak 5,75 km.
5. Jalur Wekas Magelang
Jalur Wekas ini berada di Dusun Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Bisa ditempuh dari Salatiga dan Magelang. Kalau dari Salatiga melalui jalan utama Salatiga-Kopeng-Magelang. Begitu juga sebaliknya kalau dari Magelang bisa melalui jalan Magelang-Kopeng. Kedua rute ini nantinya sama-sama berbelok di Gerbang Wekas di Laporan, Pakis, Magelang, lalu menuju ke Basecamp berjarak sekitar 3,5 kilometer.
Jalur Wekas ini punya panorama alam yang khas di sepanjang perjalanan pendakian maupun saat turun gunung. Jalur ini berada di sisi Barat Laut agak ke utara lereng Gunung Merbabu. Sehingga bisa melihat gunung-gunung di sisi itu. Antara lain Gujung Andong, Gunung Telomoyo, Gunung Kelir, serta Gunung Ungaran dan Gunung Sindoro Sumbing di kejauhan.
Karena berada di sisi utara Gunung Merbabu, jalur Wekas memiliki keunikan tersendiri. Jajaran gunung seperti Andong, Telomoyo, Sindoro dan Sumbing terlihat jelas saat proses pendakian.(TJ)