Di Balik Keindahan Curug Panglebur Gongso Kendal, Ada Misteri Tempat Pertapaan dan Berburu Kesaktian

Curug Panglebur Gongso Kendal.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang, Wisata Curug Panglebur Gongso berada di lereng Gunung Ungaran sisi barat. Masuk wilayah Desa Gondang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Bandungan dan Sumowono, Kabupaten Semarang yang sama-sama berada di lereng Gunung Ungaran.

Maka dalam tradisi dan cerita rakyat, secara turun temurun punya persamaan dan keterkaitan.

Salah satunya cerita rakyat berbasis pewayangan, tentang misteri perseteruan Rahwana atau Dasamuka dengan Kumbakarna.

Sebelum masuk ke misteri yang melatarbelakangi cerita tersebut, mari kita kupas tentang Curug Panglebur Gongso. 

Curug artinya air terjun. Begitu juga dengan Curug Panglebur Gongso yang merupakan air terjun yang berada di lereng Gunung Ungaran.

Untuk menuju ke sini, sudah terdapat akses jalan aspal yang relatif cukup bagus mengingat ini adalah jalur alternatif wisata yang menghubungkan Boja di Kabupaten Kendal dengan Bandungan di Kabupaten Semarang. 

Jalur ini mulai populer seiring perkembangan wisata di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Di sini bermunculan wisata baru seperti Kalikesek, Nglimut, Desa Wisata Pakis, Lereng Merangan, Desa Wisata Gondang, perkebunan alpukat, serta air terjun Curug Panglebur Gongso.

Curug Panglebur Gongso tak sekedar keindahan air terjun yang menjadi daya pikatnya. Tapi latar belakang cerita lokasi ini juga membuat penasaran. Konon, Curug Panglebur Gongso ini dulu jadi pertapaan Kumbokarno. Karena cerita inilah, kata warga Desa Gondang, dulu Curug Panglebur Gongso sering didatangi orang untuk mencari ilmu kanuragan atau berburu kesaktian.

"Memang ada ya, satu dua orang yang kadang datang, biasanya sore, kan di balik air terjun itu ada goa kecil, mungkin semedi di sana," Kata Turkamun, penjaga pintu masuk Curug Panglebur Gongso.

Goa kecil dibalik air terjun yang dimaksud Turkamun diberi nama goa sakti. Konon Kumbokarno bertapa di sini untuk melebur dosa. 

"Itulah makanya tempat ini disebut Curug Panglebur Gongso yang artinya bertapa untuk melebur dosa," jelas Turkamun.

Masih ada goa satu lagi di tempat ini yang namanya goa pohon. Konon goa yang banyak dililit akar ini adalah ceceran nasi yang dimuntahkan Kumbokarno saat marah terhadap Rahwana yang tak lain adalah kakaknya.

Sementara Rahwana, posisinya kemudian terjepit Gunung yang ditimbunkan oleh Hanoman. Lokasi Rahwana terjepit ada di kawah Gunung Ungaran, tak jauh dari Curug Panglebur Gongso. 

Lepas dari mitos dalam kisah tersebut, yang jelas air terjun Curug Pengebur Gongso sangat menarik sebagai obyek wisata.

Lokasinya juga tidak jauh dari jalan utama. Wisatawan bisa parkir di Lapangan Desa Gondang, beli tiket Rp 5 ribu, dan bisa Jalan kakak turun sekitar 15 menit.

Jalurnya melewati area persawahan dan hutan alami. Jalan setapak yang dilalui agak menurun karena posisi air terjun ada di bawah.

Kelebihan air terjun ini karena bisa dilihat dari berbagai sisi. Dari atas wisatawan bisa melihat aliran sungai yang membentuk air terjun. Kemudian dari depan melihat tumpahannya yang melebar.

Sementara,dari samping air terjun deras menerjang kolam. Serta dari balik air terjun pun bisa karena ada ceruk batu membentuk goa.(TJ)