Perjalanan ke Desa Sumberahayu Menikmati Keindahan Alam di Kendal yang Mirip Bali
- TJ Sutrisno
Viva Semarang, Wisata – Wisata ke sebuah desa yang panoramanya indah menjadi tren baru cara menikmati perjalanan. Desa yang masih segar dan kehidupannya yang ramah, mampu membuat kepenatan selama sepakan bekerja terobati.
Salah satu desa yang cukup indah adalah Desa Sumberahayu di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Desa ini menawarkan pemandangan yang seketika mengingatkan panorama sawah-sawah terasering atau subak di Ubud, Bali.
Desa Sumberahayu hanya butuh waktu sekitar satu jam dari Kota Semarang atau Kendal dengan naik mobil atau sepeda motor. Bayangkan, keindahan alam yang biasanya terasa jauh kini bisa dinikmati lebih dekat dan mudah dijangkau.
Desa Sumberahayu Limbangan, Kendal.
- TJ Sutrisno
Desa Sumberahayu bukan hanya sekadar desa biasa. Ia telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Kendal, berkat lokasinya yang strategis di jalur penghubung antara Kendal, Gedong Songo, dan Bandungan. Sejak pertama kali tiba, Anda akan langsung terpukau dengan hamparan sawah bertingkat yang dihiasi aliran sungai membelah di tengahnya. Pemandangan ini benar-benar memanjakan mata, menawarkan suasana damai yang jarang ditemukan di kota.
Menurut Hendri, salah satu pegiat wisata lokal Limbangan Kendal, desa-desa di lereng barat Gunung Ungaran memang kaya akan keindahan alam, termasuk di Desa Sumberahayu Limbangan.
"Di sini banyak tempat untuk merasakan suasana asli pedesaan, bisa buat healing juga," ujar kepada Viva beberapa waktu yang lalu.
Rute Menuju Sumberahayu
Untuk mencapai Desa Sumberahayu dari Semarang, Anda bisa mengambil jalur Kota Semarang - Ngaliyan - Boja. Perjalanan sejauh sekitar 30 kilometer ini melewati jalanan aspal yang mulus, diselingi pemandangan alam pegunungan. Sesampainya di Boja, ikuti arah menuju Limbangan. Tak sulit menemukan desa ini karena posisinya berada tepat di jalur tersebut.
Anda bisa langsung singgah di sebuah gardu pandang di tepi jalan, yang menjadi spot favorit untuk menikmati panorama sawah layaknya pemandangan Subak di Bali.
Jika beruntung, Anda bisa menyaksikan pemandangan otentik petani yang sedang membajak sawah menggunakan kerbau atau momen seru saat musim panen tiba. Saat itu, kabut tipis turun perlahan, menyelimuti sela-sela persawahan, menambah kesan magis dan sejuk. Sensasi ini benar-benar membuat perjalanan terasa lengkap.
Berkat inisiatif pemerintah desa, Bumdes, dan Pokdarwis setempat, kini ada banyak gazebo yang dibangun di tengah sawah. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk menikmati keindahan sawah dari dekat sambil bersantai. Beberapa kedai kuliner lokal juga tersedia, menyajikan hidangan khas desa yang lezat. Tempat ini jadi pilihan yang sangat tepat untuk bersantai sore sambil menikmati hidangan dan pemandangan.
Berapa tiket masukknya? Gratis! (TJ)