Batik Bantengan Wujud Dari Bakat, Keahlian, Ketekunan, dan Cinta

Anjani Sekar Arum Peraih Satu Indonesia Award 2017
Sumber :
  • Astra

SemarangBatik merupakan salah satu warisan budaya asli yang dapat kita jumpai di berbagai daerah Indonesia. Aneka motif dan corak batik juga dapat menjadi ciri khas tersendiri bagi suatu daerah sehingga membuat Indonesia memiliki keanekaragaman corak batik.

Bersama Astra, Desa Wisata Bugisan Prambanan Kini Makin Berseri

Batik Bantengan adalah salah satu corak batik hasil karya Anjani Sekar Arum yang merupakan hasil gabungan dari bakat, keahlian, ketekunan, dancinta. Anjani Sekar Arum memulainya pada Agustus 2014 dengan mendirikan sanggar dan galeri batik Andaka di KotaBatu, Malang. la mendesain sendiri motifkain batik Bantengan. 

Bakat alami Anjani menurun dari sang ayah, Agus Riyanto, yang merupakan seorang pelukis. Ia mempertajam ilmunya dengan menempuh di pendidikan di Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra,Universitas Negeri Malang.

Perajin Gula Semut Semedo Naik Kelas Lewat Pendampingan Program Desa Sejahtera Astra

Anjani mulai mulai membatik pada 2010, dengan ketekunan karena cintanya pada batik akhirnya Ia dapat menggelar pameran pada tahun 2014. Dan dalam perjalanannya hal tersebut tidak mudah, karena saat itu tidak.mudah mencari pembatik yang tekun dan bagus.

" Saat itu Istri Walikota Batu, ibu Dewanti Rumpoko, mengajak untuk pameran di Praha, Republik Ceko. Dua pekan menuju hari H, kami cuma sanggup membuat 10 lembar kain," ujarnya seperti dikutip pada laman astra.co.id.

Perajin Gula Semut Naik Kelas Lewat Pendampingan Sejahtera Astra

Pada 2015, saya bertemu dengan Aliya, gadis berusia 9 tahun yang tertarik mempelajari cara membatik.Sejak itu, saya memilih melatih anak-anak menjadi pembatik di sanggar.

" Sampai saat ini, sudah 58 anak yang belajar di sanggar dan 28 di antaranya menjadi pembatik aktif. Berkat anak-anak Sanggar Kami rata-rata menghasilkan 45 lembar kain batik yang dijual dengan harga Rp 300 ribu-750 ribu," imbuhnya.

Dari setiap kain yang terjual Anjani hanya mengambil 10 persen. Uang itu digunakannya untuk membelik ain, pewarna, dan perlengkapan lain Selebihnya menjadi hak para pembatik anak-anak. Tak jarang, Anjani menguras gajinya yang tak seberapa sebagai guru honorer di SMPN I Batu yang tak seberapa untuk menambal berbagai biaya sanggarnya.

Berkat dedikasinya tersebut, pada tahun 2017 Anjani menerima penghargaan SATU Indonesia Awards tingkat Nasional untuk kategori Kewirausahaan pada 2017. SATU Indonesia Awards merupakan penghargaan yang diberikan oleh PT Astra International Tbk kepada anak-anak muda yang berkontribusi memajukan dan menginspirasi bangsa.