260 Polisi Dikerahkan Amankan TPS Pada  Pemungutan Suara Ulang di Jateng Besok

Polisi jaga TPS pada Pemilu 2024 di Jateng.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang – Sebanyak 24 TPS di Jawa Tengah harus menggelar pemungutan suara atau coblosan ulang, karena bermasalah pada pemungutan suara sebelumnya di tanggal 14 Februari lalu. KPU melaksanakan pemungutan suara ulang akan dilakukan serentak besok, Minggu 18 Februari 2023.

Pemkot Semarang Pastikan Sistem Data PPDB 2024 Aman dari Ancaman Peretasan

Lokasi 24 TPS tersebar di 12 kabupaten dan 1 kota di Jateng. Yaitu di Kota Tegal, kemudian Kabupaten Jepara, Purbalingga, Rembang, Sragen, Sukoharjo, Tegal, Magelang, Kebumen, Boyolali, Purworejo, Pemalang, dan Wonosobo.

"Alasan harus dilakukan pemungutan suara ulang karena ada kesalahan-kesalahan di tingkat TPS yang tidak sesuai aturan. Misal ada orang dari luar provinsi yang hanya bawa KTP dan tidak bawa surat pindah, tapi tetap dilayani oleh KPPS sehingga bisa nyoblos bahkan mendapat lima surat suara lengkap," kata anggota Bawaslu Jateng, Sosiawan.

Trial Game Dirt 2024 Dimulai di Semarang, Aksi Para Crosser Memukau Penonton

Terkait coblosan ulang tersebut, Polda Jawa Tengah akan menerjunkan personil lengkap until mengamankan jalannya pemungutan suara ulang.

"Sebanyak 260 personel Polri dan 130 TNI sudah disiapkan.  Personel pengamanan berjaga di ring dua TPS. Sedangkan di ring tiga sebagai pemantauan dan pembinaan keamanan di wilayah, akan dilakukan Babinsa dan bhabinkamtibmas setempat," kata Kabidhumas Polda Jawa Tengan, Kombes Pol Satake Bayu, Sabtu (17/2/2023)

Pemprov Jateng dan BNPT Bersinergi, Bantu Penyintas Tindak Terorisme

Pada pemungutan suara ulang, setiap TPS akan di jaga oleh 10 Anggota Polri dan 5 TNI. Pengamanan kegiatan terkait Pemilu 2024, Polda Jateng terus mengadakan koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait termasuk KPU dan Bawaslu.

Satake menghimbau warga masyarakat yang telah terdaftar untuk mengikuti pemungutan suara ulang maupun susulan agar hadir di TPS untuk menyalurkan aspirasinya.

"Jangan sampai golput, karena suara setiap warga masyarakat ikut menentukan masa depan kepemimpinan dan parlemen di Indonesia, untuk lima tahun mendatang," imbaunya.(TJ Sutrisno)