Musim Layang-Layang, PLN Imbau Jangan Dekat Jaringan Listrik

Layang-layang tersangka di kabel listrik.
Sumber :
  • Istimewa

Semarang

Pemkot Semarang Pastikan Sistem Data PPDB 2024 Aman dari Ancaman Peretasan

Musim panas sejak Mei hingga September ini menjadi waktu yang bagus bagi penggemar layang-layang. Tak jarang jika warga tua muda terlihat berada di tanah lapang maupun tempat terbuka lainnya untuk bermain layang-layang.

Sayangnya, kadang sebagian warga tak begitu peduli dengan keamanan karena bermain layang-layang dekat jaringan kabel listrik yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan listrik padam.

Trial Game Dirt 2024 Dimulai di Semarang, Aksi Para Crosser Memukau Penonton

Data di PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta mencatat, frekuensi gangguan akibat layang-layang meningkat dalam kurun waktu 1 bulan terakhir, sejak Agustus hingga September 2023.

"Dari total 224 kali gangguan kelistrikan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) sebanyak 31 gangguan disebabkan oleh layang-layang. Bahkan dari sisi Saluran Udara Tegangan Tinggi/ Ekstra Tinggi (SUTT/SUTET) terdapat total 14 gangguan dimana dari jumlah tersebut 13 gangguan disebabkan oleh layang-layang," jelas Mochamad Soffin, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.

Pemprov Jateng dan BNPT Bersinergi, Bantu Penyintas Tindak Terorisme

Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk dapat bijak dan lebih berhati-hati dalam bermain layang-layang. Terutama bagi orangtua untuk bisa mengedukasi putra-putrinya mencari lokasi yang lapang dan jauh dari jaringan listrik saat bermain layang-layang.

"Jangan menggunakan layang-layang atau senar yang berbahan konduktor seperti kabel tembaga, besi atau alumunium," ungkapnya.

Menurut Soffin selain dapat mengganggu jaringan listrik, bermain layang-layang di dekat jaringan listrik juga berpotensi membahayakan nyawa manusia.

"Senar atau benang layang-layang yang berbahan dasar konduktor listrik seperti kawat atau benang yang bersifat konduktor jika terkena jarigan listrik dapat langsung mengalirkan listrik ke manusia," tegasnya.

Selain itu, bermain layang-layang di dekat jaringan listrik juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik hingga padam meluas. PT PLN (Persero) mengoperasikan jaringan kelistrikan SUTM sepanjang 55.000 kilometer sirkuit (kms) dan SUTT/SUTET sepanjang 6.600 kms.

"Tentunya ini membutuhkan peran serta langsung dari masyarakat dalam menjaga pasokan listrik agar tetap andal dan berkualitas. Oleh karena itu, sangat penting untuk bermain layang-layang dengan aman dan bertanggung jawab," kata Soffin. (TJ)