Talut Setinggi 8 Meter Ambrol Timpa Rumah Warga di Ungaran Barat
Viva Semarang – Talut setinggi delapan meter di Dusun Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, ambrol dan menimpa rumah milik warga setempat, Jas’an, Rabu (5/11/2025) sore kemarin saat hujan deras mengguyur wilayah kabupaten Semarang. Bagian dapur rumah tertimbun material tanah dari longsoran talut.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, sang istri, Sumiati, mengalami luka di tangan kanan saat berusaha menyelamatkan diri dari reruntuhan.
“Pas hujan deras saya di dalam rumah, dengar suara seperti genting jatuh, gaduh sekali. Saya langsung lari, makanya tangan ini luka. Tapi alhamdulillah masih diberi keselamatan,” ujar Jas’an.
Pasangan lansia itu kini mengungsi ke rumah kerabat yang berdekatan dengan lokasi rumah mereka.
Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Semarang, Mediarso Soelistyo, mengatakan ambrolnya talut dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Ungaran sejak siang hari.
“Hujan deras berlangsung sekitar satu setengah jam, menyebabkan talut setinggi delapan meter ambrol dan menimpa rumah warga,” jelasnya.
Tim BPBD bersama TNI, Polri, dan warga setempat langsung melakukan pembersihan material longsor. Namun, medan yang sempit membuat alat berat tidak bisa diturunkan ke lokasi.
“Kita mengandalkan gotong royong masyarakat, dibantu TNI dan Polri. Fokus awal memadamkan aliran listrik dan membersihkan material longsoran karena cuaca juga masih hujan,” tambahnya.
BPBD juga telah berkoordinasi dengan DPU, Baznas, PMI, dan Dinas Sosial untuk menindaklanjuti bantuan bagi korban. Rumah korban diketahui berukuran sekitar 10 x 15 meter dengan tinggi empat meter.
Mediarso mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi longsor di musim hujan ini. Puncak cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Semarang diperkirakan akan terjadi pada Januari hingga Februari 2026.