Mbak Ita Sebut Kolaborasi dengan BRIN Wujudkan Pertanian Modern dengan Pemanfaatan Teknologi

Wali Kota Semarang padi organik dan Farmer Field Day di Mijen.
Sumber :
  • TJ Sutrisno / dok

Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita bersama Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina) dan Kelompok Tani Ayem Tenang melakukan panen padi jenis Inpari di sawah seluas 5 hektare. 

"Hari ini panen bersama Maporina. Mereka mengajak dan mendampingi Kelompok Tani Ayem Tenang untuk menanam padi organik. Ini adalah salah satu kolaborasi untuk menjadikan makanan sehat bagi masyarakat," ujar Mbak Ita. 

Ia menyebut, di lahan pertanian seluas 5 hektare ini, belum semua petani menanam padi secara organik. Sehingga ia mendorong agar tercipta pangan sehat dengan pengembangan padi organik sekaligus untuk menjaga ketahanan pangan. "Kita tahu bahwa saat ini ketahanan pengan tengah menjadi isu nasional," imbuh dia. 

Mbak Ita bahkan melakukan demo masak menu penanganan stunting di hadapan ibu-ibu kelompok wanita tani dan PKK di Kecamatan Mijen. 

"Kami di sini juga memberikan edukasi kepada ibu-ibu untuk menu penanganan stunting dengan bahan dasar murah dan bisa disantap seluruh anggota keluarga. Kita tahu, bahwa kasus stunting ini juga jadi permasalahan atau isu nasional. Selain dari masalah kemiskinan, (juga berkaitan dengan-red) ketahanan pangan maupun inflasi," jelasnya. 

Ia memberi contoh menu masakan lele kare yang dimasak dengan nilai gizi dan protein tinggi yang bagus untuk perbaikan gizi anak-anak penderita stunting. 

"Menu lele kare ini sudah ada protein nabati dan hewani. Bagus untuk menu stunting dan bisa dimakan oleh semua anggota keluarga," paparnya.(TJ)