Siswa Bikin Surat Kaleng Kritik Makan Bergizi Gratis, Ini Tanggapan Pemerintah

Siswa menyantap menu makan bergizi gratis.
Sumber :
  • Antara

Viva Semarang – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura memastikan bahwa pemerintah akan memperhatikan seluruh surat kaleng berisi masukan dan kritik terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disampaikan para penerima manfaat, khususnya pelajar.

 

"Di banyak tempat yang ditulis macam-macam. Siswa meniru yang pernah dilihatnya di berita-berita sebelumnya, tapi tetap saja ini adalah gaya khas terima kasih mereka," kata Prita dikutip dari Antara, Jumat (17/1/24).

 

Salah satu contohnya, kata Prita, pada Program MBG yang tengah berlangsung di SDN 7 Subagan dan MTsN Karangasem, Bali, Jumat (17/1), yang kembali menuai respons hangat dari para siswa.

 

"Terima kasih nasi gratisnya Pak. Maaf kalau tahu dan sayurnya tidak saya makan, karena saya tidak begitu suka. Besok makanannya yang lebih enak ya Pak," petikan surat kaleng tersebut.

 

Ada pula surat kaleng yang berisi permintaan tambahan lauk berupa sosis, susu, atau sambal untuk menu berikutnya.

 

Siswa lainnya dari sekolah yang sama, juga menulis, "Terima kasih makanan gratisnya, saya ingin ditambahkan Teh Botol,’” ujarnya.

 

Baca juga: Mendukbangga sebut pentingnya prioritas MBG untuk 1.000 HPK

 

Baca juga: Bank Tanah siapkan 11 lokasi untuk dapur MBG

 

Prita menyebutkan bahwa fenomena surat kaleng seperti ini juga kerap ditemukan dalam pelaksanaan program MBG di wilayah lainnya.

 

Sebagian besar surat berisi ucapan terima kasih, namun ada juga yang mengajukan permintaan menu tertentu untuk makanan di hari berikutnya, kata Prita menambahkan.

 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi dalam kunjungan kerja ke sekolah itu menemukan sejumlah surat kaleng berisi masukan dari para siswa tentang program tersebut.

 

Menteri PPPA menegaskan pentingnya mendokumentasikan semua masukan, baik itu berupa ucapan terima kasih maupun permintaan khusus.

 

"Masukan-masukan ini menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas program ke depannya. Bahkan lewat surat-surat kecil seperti ini, kami bisa memahami kebutuhan dan harapan anak-anak," ujarnya.(EF)