Warga Korban Rob Sayung Demak Tempati Rumah Apung Sementara
- Dok
Viva Semarang – Bertahun-tahun hidup dikepung banjir rob akibat abrasi, warga Desa Timbulsloko, Sayung, Demak kini bisa bernapas lega. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menghadirkan harapan baru dengan membangun rumah apung sebagai solusi penanganan rob di wilayah tersebut.
Muslim, salah satu penerima manfaat, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. "Tentu sangat senang, karena dengan rumah apung membuat kami lebih nyaman nantinya," ujarnya
Ia menceritakan bagaimana desanya terendam parah sejak 2017, memaksa warga meninggikan rumah berkali-kali tanpa hasil. Kondisi rumahnya yang saat ini hanya beralas kayu membuatnya cemas akan keselamatan keluarga. Dengan rumah apung, ia berharap hidup lebih tenang.
Senada dengan Muslim, Romani juga mengungkapkan antusiasmenya. Ia tak pernah membayangkan bisa memiliki hunian yang nyaman dan aman.
"Ya senang dibantu rumah apung. Ini rumah saya sudah jelek, setengahnya digenangi air rob," katanya. Ia berharap anak-anaknya bisa belajar dengan tenang dan hidup lebih nyaman di rumah baru nanti. Romani juga mengenang masa lalu desanya yang subur untuk pertanian dan tambak, sebelum akhirnya musnah diterjang abrasi. "Kami mau pindah tapi tidak punya lahan dan uang. Jadi, rumah apung itu sangat membantu bagi kami," jelasnya.
Solusi Komprehensif Pemprov Jateng
Maharani Tri Hapsari, Plt Kepala Bidang Perumahan Disperakim Jawa Tengah, menjelaskan bahwa penanganan rob di Demak tidak hanya fokus pada pengendalian air, tetapi juga dampak terhadap permukiman.
"Ada beberapa daerah terdampak bencara rob ini mengakibatkan pemukiman terendam dan rumah rusak," tuturnya.
Sebagai langkah nyata, Pemprov Jateng memberikan bantuan pembangunan rumah apung di Dusun Timbulsloko, Kecamatan Sayung. Selain itu, ada juga program relokasi dan bantuan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni).
"Untuk bantuan rumah apung sudah kita mulai hari ini untuk tiga rumah," ungkap Maharani. Program ini akan terus berlanjut secara bertahap hingga mencapai target sekitar 110 rumah di Dusun Timbulsloko. Selain itu, program relokasi juga sudah dimulai untuk dua rumah ke Desa Blerong dan Tambakroto, diperuntukkan bagi warga yang memiliki lahan.
Maharani menegaskan bahwa ini adalah bentuk kehadiran negara dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, dengan terus berkoordinasi bersama warga untuk menentukan pilihan terbaik, apakah relokasi atau tetap di rumah apung.(TJ)