Ribuan Warga Berebut Puluhan Ton Ikan Saat Kuras Kolam Air PLTA Timo

Ribuan Warga Cari Ikan Di PLTA Timo
Sumber :

Semarang –Ribuan warga dari sejumlah daerah di Jawa Tengah berkumpul di Kolam Tando Harian (KTH) Sub Unit PLTA Timo di Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang pada Senin (5/8/2024). Dengan berbekal aneka jaring, warga berebut mencari ikan saat Pengurasan Kolam Tando Harian (KTH) Sub Unit PLTA Timo.

Pengurasan air untuk tenaga listrik di kolam seluas sekitar dua hektare tersebut dilakukan setiap tiga tahun sekali untuk pembersihan sedimentasi. Setidaknya ada 25 ribu ikan beragam jenis di dalam kolam tersebut menjadi sasaran ribuan warga untuk dijaring.

Salah seorang warga dari Tuntang, Kabupaten Semarang, Syafi'i, mengatakan Ia bersama 4 orang lainnya sengaja datang ke Timo untuk mencari ikan. Sebagian hasilnya Ia jual kepada wisatawan yamg melihat pengurasan Kolam Tando Harian (KTH) Sub Unit PLTA Timo.

" Kita datang pukul 10.00 wib, siang sudah istiharat. Ya mungkin 3 jam kita cari ikan. Karena alat yang kita bawa hanya jalan sederhana jadi ga maksimal hasilnya. Kira kira 20 kg," terangnya saat dijumpai di kolam Timo.

Ikan yang ditangkap Syafi'i dan kawan - kawan ternyata tidak untuk dikonsumsi sendiri, namun sebagian dijual ke wisatawan.

" Ikan yang jami dapat biasanya sebagian kami jual. Lumayan per ikatnya bisa laku 100 ribu rupiah hingga 150 ribu rupiah. Aatu ikat itu isinya 5 sampai 7 kg. Sisanya baru kita bagi ke teman teman," ujarnya.

Dikatakan juga oleh Syafi'i, untuk pencari ikan yang sudah terbiasa mencari di kolam Timo, biasanya sudah mempersiapkan alat khusus sehingga hasil tamgkapan maksimal.

" Mereka yang pakai alat khusus dan berbanyak dalam satu kelompok, bisa dapat 100 kilogram. Tapi rata - rata per kelompok dapatnya merata di 20 hingga 30 kilogram," terangnya.

Sementara itu Kepala Desa Tlompakan, Sunardi menyebutkan bahwa terdapat sekitar 4.000 warga yang datang pada momentum pengurasan ini.

Menurut dia, antusiasme warga sangat tinggi. Sebab, pada pengurasan sebelumnya atau tiga tahun yang lalu masih diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemi Covid-19.

“Jadi ini pertama kali ramai lagi, ini namanya pesta rakyat.

Tidak hanya warga Salatiga dan sekitarnya saja, dari luar daerah pun banyak yang ke sini untuk rekreasi dan mencari ikan,” ujarnya.