BPJS Kesehatan Dorong Transformasi Digital Demi Layanan Kesehatan Merata
- Bpjs kesehatan ungaran
Viva Semarang – BPJS Kesehatan Cabang Ungaran terus memperkuat transformasi digital dalam layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), demi mempercepat capaian Universal Health Coverage (UHC) di wilayah Semarang, Kendal, dan Salatiga.
Dijumpai saat mengikuti Zoom Public Expose Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan 2024 yang digelar secara virtual dan dipimpin langsung oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ungaran, Subkhan, menegaskan komitmen lembaganya dalam mendekatkan layanan kepada masyarakat melalui inovasi teknologi.
" Transformasi Mobile JKN menjadi super apps sangat memudahkan peserta. Kini antrean bisa online, konsultasi dokter bisa dari rumah, dan semua data kesehatan bisa diakses langsung,” ujar Subkhan, Senin 14 Juli 2025.
Dikatakan juga oleh Subkhan, wilayah kerja Cabang Ungaran mencatat capaian luar biasa. Dari 2,38 juta penduduk, lebih dari 98 persen telah terdaftar sebagai peserta JKN.
" Untuk Kabupaten Semarang 98,08%, Kendal 97,83%, kota Salatiga 99,75%. Ketiganya sudah UHC prioritas. Kami terus dorong pemerintah daerah agar mempertahankan status ini dan mendaftarkan warga yang belum aktif," terangnya.
Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat sangat krusial dalam menjaga keberlanjutan program JKN.
Sementara itu di level nasional, Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti dalam sambutannya di Zoom Public Expose Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan 2024, memyampaikan bahwa hingga akhir 2024, jumlah peserta JKN telah mencapai 278,1 juta jiwa, mencakup 98,45% penduduk Indonesia.
Untuk daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), BPJS Kesehatan telah menghadirkan BPJS Keliling di 37 ribu titik, serta menjalin kerja sama dengan rumah sakit apung dan Mal Pelayanan Publik di berbagai wilayah.
" Kami terus berinovasi untuk memberikan layanan cepat, mudah, dan pasti bagi peserta. Mulai dari Zoom, WhatsApp PANDAWA, hingga call center 165,” kata Ghufron.
Fitur telekonsultasi dan antrean online kini digunakan di lebih dari 22 ribu FKTP dan ribuan rumah sakit. Hingga akhir 2024, tercatat 17,2 juta peserta telah memanfaatkan layanan konsultasi daring ini. BPJS Kesehatan juga mempertahankan opini Wajar Tanpa Modifikasian (WTM) selama 11 tahun berturut-turut dalam audit Dana Jaminan Sosial (DJS). Aset bersih DJS pada 2024 mencapai Rp49,52 triliun, lanjut Ghufron.