Laspekdam PWNU Jateng dan PCNU Kota Semarang Gelar Forum Kader NU Jawa Tengah yang Pertama
Viva Semarang – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) PWNU Jawa Tengah menggelar Forum Kader NU bersama PCNU Kota Semarang di Pondok Pesantren Al-Amanah, Kedungpane, Kec Mijen, Kota Semarang.
Acara ini merupakan serangkaian Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh PWNU Jawa Tengah. Tema yang di usung dalam pembahasan ini, yaitu Pemetaan Isu Strategis dan Basis Penghidupan Warga NU di Jawa Tengah. Minggu, (09/2/2025).
Acara ini diikuti oleh Pimpinan Lakpesdam PWNU Jawa Tengah, pengurus Lakpesdam PCNU, dan akademisi. Dalam sambutannya, Muhammad Zainal Anwar, MSI. (Ketua Lakpesdam PWNU Jawa Tengah) mengatakan bahwa Forum Kader NU Jawa Tengah merupakan pertemuan yang pertama, nantinya akan ada pertemuan kedua dan seterusnya. Ia juga menyampaikan, Forum Kader NU Jawa Tengah adalah salah satu program Lakpesdam PWNU Jawa Tengah, untuk dapat menemukan dan mengindentifikasi isu-isu penting yang membutuhkan perhatian demi kesejahteraan warga NU di Jawa Tengah.
“Kami juga bekerja sama dengan akademisi, para sarjana, dan profesor untuk membantu menghidupkan NU dari sisi isu-isu yang memang penting untuk di diskusikan,” jelasnya.
Selain itu, Zainal juga memaparkan inti dari kegiatan ini adalah diskusi dari perwakilan cabang untuk bisa menyampaikan isu strategis yang ada dalam wilayahnya dan basis penghidupan warga NU di wilayah tersebut.
K.H Jumarno, M.Pdi (Ketua PCNU Kota Semarang) sekaligus membuka acara pada hari ini, menyebutkan bahwa Forum Group Discussion (FGD) menjadi wadah bagi para kader untuk berbagi ide, gagasan inovatif dalam membangun sinergi dan kolaborasi antar kader NU di berbagai bidang.
“Kami tidak hanya fokus pada masalah keagamaan, tetapi juga harus peduli terhadap masalah ekonomi dan sosial masyarakat. Forum ini adalah langkah awal untuk merumuskan program-program yang dapat meningkatkan warga NU di Jawa Tengah,” ujarnya.
Sebagai pemantik, Prof. Ahmad Syakir Kurnia menyampaikan hal yang paling penting adalah data informasi dari berbagai daerah untuk kemajuan NU kedepannya demi kesejahteraan masyarakat nahdliyin. Ia menuturkan, Kemiskinan dan Ketimpangan masih menjadi isu yang paling tinggi di Jawa Tengah. Pada Bulan September 2024, garis kemiskinan di Jawa Tengah, diantara pedesaan dan perkotaan mencapai 9,58 %, dengan total 3.396,34 ribu orang.
“Kemiskinan lahir dari konsekuensi kebijakan ekonomi yang mengejar pertumbuhan, dan ada problem dalam sistem ekonomi yang tidak berpihak kepada orang miskin,” jelasnya._
Selain itu, isu-isu lainnya seperti: keterbatasan lapangan kerja, sarana dan akses pendidikan yang tidak merata, krisis air bersih di beberapa daerah, serta pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang terbatas turut menjadi perhatian dalam forum diskusi kali ini.
Forum kader NU Jawa Tengah ini digelar untuk terus menunjukkan komitmennya dalam berkontribusi pada upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Serta guna mempersiapkan kader generasi penerus yang siap mengemban amanah dan melanjutkan perjuangan para pendahulu. Besar harapan untuk dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.(EF)