Tarif Ojol Rp. 5.000 Tak Manusiawi, Driver Demo di Kota Semarang

Demo ojek online di Kota Semarang.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai platform melakukan demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang, pada hari Selasa, 20 Mei 2025. Aksi ini merupakan bagian dari unjuk rasa nasional yang juga terjadi di 14 kota lain di Indonesia.

Para pengemudi ojol menyampaikan beberapa tuntutan utama kepada pemerintah dan perusahaan aplikasi. Tuntutan tersebut adalah kenaikan tarif ojek motor, aturan yang jelas untuk pengiriman barang dan makanan, tarif bersih untuk ojek mobil, dan pembuatan Undang-undang transportasi online untuk melindungi pekerja ojol dalam jangka panjang.

Dalam aksi tersebut, para pengemudi membawa poster dan spanduk berisi kritikan terhadap sistem dan tarif saat ini. Beberapa tulisan di antaranya adalah "Kami bukan sapi perah yang tiap hari kalian tindas", "Tarif turun, susu tak terbeli", dan "Payung hukum belum melindungi kami".

Koordinator aksi di Semarang, Tutik, mengatakan bahwa aksi ini bertujuan untuk menyampaikan keluhan para pengemudi ojol yang merasa terbebani dengan tarif rendah dan potongan aplikasi yang terlalu besar.

"Tujuan kami datang ke sini adalah untuk menyampaikan aspirasi. Demo ini dilakukan serentak di 14 kota di seluruh Indonesia dengan tuntutan yang sama," katanya di tengah aksi.

Sebagai bentuk protes, beberapa pengemudi ojol bahkan melepaskan jaket mereka dan menaburkannya dengan bunga di depan kantor gubernur. Aksi ini melambangkan kekecewaan dan harapan akan perubahan yang lebih baik.

Aksi yang dimulai sejak pagi hari ini menyebabkan sedikit kemacetan lalu lintas di sekitar Jalan Pahlawan. Polisi berjaga untuk mengamankan aksi dan mengatur lalu lintas.

Para pengunjuk rasa kemudian diterima di Gedung DPRD Jawa Tengah untuk melakukan audiensi dengan anggota DPRD dan perwakilan dari Dinas Perhubungan Jawa Tengah.

Selain berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur, para pengemudi ojol di Semarang juga melakukan konvoi melalui beberapa jalan utama di kota, mulai dari Wonderia, melewati Kariadi, Garnisun, Tugu Muda, Pandanaran, hingga Simpang Lima, dan berakhir di Jalan Pahlawan.

Aksi ini juga didukung oleh pengemudi ojol dari daerah sekitar Semarang, seperti Kudus, yang ikut bergabung dalam unjuk rasa. Mereka berharap aksi serentak ini dapat memberikan tekanan yang lebih besar kepada pemerintah dan perusahaan aplikasi untuk segera mewujudkan perubahan yang mereka inginkan.