Durian Malika, Legit, Tebal dan Manis Unggulan Kota Semarang
- TJ Sutrisno
Semarang –
Kota Semarang bagian atas punya lahan yang dikenal cocok dengan tanaman durian. Tak heran jika muncul banyak varietas durian unggul yang dibudidayakan petani secara turun temurun. Bahkan sering menjadi juara nasional durian unggulan.
Salah satunya yakni durian Malika. Durian yang berasal dari Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang ini sekarang sudah menjadi durian unggul nasional dengan daging yang tebal, rasa manis, tekstur legit, dan warnanya yang menggoda.
Harganya pun bagi petani sangat bisa diandalkan. mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu tergantung besar kecilnya buah. Sedangkan bibitnya mencapai harga Rp 200 ribu untuk ketinggian sekitar 10 cm. Bahkan pohon induknya, konon hanya ada satu di dunia yaitu di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Pemerintah Kota Semarang pun kini berupaya mengangkat potensi durian lokal Semarang dengan melakukan pensertifikatan, membantu pengurusan izin edar, hingga pemasaran. Hal ini sebagai upaya melindungi hak dan kepemilikan brand bagi petani durian di Kota Semarang, yang memiliki hasil budi daya produk unggulan yang tidak dimiliki daerah lain.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, durian Malika ini merupakan salah satu durian unggul Kota Semarang yang sudah dilakukan sertifikasi.
Durian Malika memiliki tekstur buah yang kesat, manis dan daging berwarna kuning. Daging buahnya tebal, bertekstur lembut dan creamy.
"Durian Malika ini sudah disertifikat oleh Pemerintah Kota Semarang, artinya ini sudah menjadi aset milik Pemkot. Tentunya kita harus memberikan support dan mengembangkan," kata Mbak Ita, sapaan akrabnya.
Jenis durian lokal khas Gunungpati tersebut juga terkenal dengan citarasanya yang istimewa, manisnya pas, dengan sedikit rasa pahit. Keunggulan lainnya adalah buah durian Malika mempunyai aroma khas yang semerbak saat dibuka.
"Indukan pohon durian Malika ini berusia ratusan tahun dan tinggal satu. Namun Pemkot Semarang berupaya mengembangkan duplikatnya hingga sekarang ada 22 pohon," ungkapnya.
Selain membantu dalam mengurus sertifikat, dan izin edar, Pemkot Semarang juga berupaya membantu memperbaiki akses jalan dan pavingisasi menuju kebun durian tersebut.
"Kita juga akan support terkait sumber air. Kita buatkan sumur artetis untuk membantu pengairan. Kemudian juga penangkal petir, dua hal ini cukup penting, sehingga akan segera kami bantu," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, Durian Malika sejak 2019 sudah dilakukan pengurusan sertifikat dan terdaftar di Kementerian Pertanian. Bahkan bulan Agustus kemarin izin edarnya sudah keluar.
"Alhamdulillah kita sudah bisa memproduksi durian Malika untuk dipasarkan. Ini yang patut disyukuri karena dari kota Semarang kita punya durian unggul yang tidak kalah dari durian daerah lainnya," kata Hernowo.
Hernowo menyebut, jika dalam satu pohon durian Malika ini bisa berbuah hingga 600-700 buah untuk induknya.
"Pohon indukan durian Malika ini sudah hidup ratusan tahun, dan Bu Wali Kota sudah menyampaikan agar diupayakan pelestariannya dengan menambah sumur dan sumber air serta membantu mekanisme pemasarannya," katanya.(TJ).