Peringatan HUT 477 Kota Semarang, Mbak Ita Ucapkan Terima Kasih untuk Dukungan Seluruh Warga
- TJ Sutrisno
Kota Semarang juga pertama kali memperoleh penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori utama 2023. Penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2023 Kategori Pemerintah Kota melalui Program Pangeran Diponegoro UHC DKK, mengantarkan Semarang menjadi kota dengan 100 persen cakupan UHC. “Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori tertinggi "Mentor atau Pratama". Ditutup akhir tahun lalu dengan Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah kategori Kota Terbaik Pertama Seluruh Indonesia Capaian.
"Prestasi dan penghargaan tersebut merupakan buah dari kolaborasi, kerja sama dan dukungan dari segenap warga Kota Semarang. Tanpa panjenengan semua, semua capaian tersebut tak akan pernah terwujud. Terima kasih untuk seluruh warga Kota Semarang,” bebernya.
Meski demikian, masih ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh Pemerintah Kota Semarang, yaitu yang terkait dengan penanganan banjir dan rob, penuntasan prioritas pada visi dan misi RPJMD Tahun 2021-2026 yang masih belum selesai, serta kegiatan lanjutan tahun sebelumnya, serta penyediaan sarana dan prasarana pelayanan dasar.
“Penanganan banjir dan rob terus kita lakukan secara terintegrasi dan komprehensif di seluruh bagian wilayah Kota Semarang. Pada bagian Barat, telah diselesaikan normalisasi Kali Bringin dan saat ini sedang berlangsung proses normalisasi Kali Plumbon,” terangnya.
“Sedangkan wilayah Timur, di tahun 2024, kolaborasi Pemerintah Kota Semarang dan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana akan melaksanakan Normalisasi Kali Tenggang. Diharapkan dengan normalisasi ini, wilayah banjir di wilayah timur akan berkurang hingga 50 persen,” lanjutnya.
Sedangkan di wilayah Utara, saat ini masih terus berproses pembangunan sheet pile Tambaklorok yang telah mencapai progres 70 persen. Penanganan banjir dan rob di wilayah Utara diharapkan akan tuntas seiring dengan pelaksanaan pekerjaan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 yang termasuk di dalamnya pembangunan kolam retensi yang dijadwalkan dapat terselesaikan di tahun 2027.
“Serangkaian upaya tersebut diharapkan akan dapat mengurangi potensi genangan secara berkelanjutan. Pemerintah Kota Semarang tak akan pernah berdiam diri, kami akan terus bergerak dan berupaya dalam menuntaskan problem banjir dan rob bersama-sama dengan stakeholder lain. Tapi yang terpenting, terima kasih kepada warga Kota Semarang yang selama ini telah bergerak bersama dalam membangun kota tercinta ini,” tambahnya.