Realisasi Program Tuku Lemah Oleh Omah Jateng Capai 1.790 Unit

Sekda dan Kepala Disperakim Jateng saat Rapat Konsolidasi
Sumber :

Viva Semarang – Program bantuan “Tuku Lemah Oleh Omah” Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga kini sudah mencapai 1.790 unit. Jumlah itu tersalurkan pada tahun 2020 hingga 2023. 

Seribu Bu Nyai Beri Dukungan Untuk Ahmad Luthfi-Gus Yasin di Pilgub Jateng

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukinan (Disperakim) Jateng, Arief Djatmiko mengatakan, program bantuan rumah itu diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu. Program itu bahkan sudah direplikasi di sejumlah kabupaten/kota.

 

Adik Gus Dur Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi, Dikawal 19 Jendral Purnawirawan TNI-POLRI

“Program itu sudah direplikasi di  Brebes, Demak, dan Kendal," kata Arief di sela rapat konsolidasi Disperakim di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Jateng, Senin, (1/7/2024).

 

ASN Harus Kuasai Literasi Digital Kalau Ingin Pelayanan Publik Lebih Baik

Selain program tersebut, Pemprov Jateng juga menggencarkan beragam program agar masyarakat dapat memiliki rumah sehat layak huni. Diantaranya melalui pemberian bantuan atau stimulan rumah sederhana bagi masyarakat tidak mampu, landed house atau rumah tapak, serta pembangunan rumah vertikal di Solo dan Brebes.

 

Berbagai program tersebut terlaksana baik berkat kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jateng,  pemerintah kabupaten/kota, pemerintah pusat,  Badan Amil Zakat Nasional, dan swasta.

 

"Contohnya kerja sama Pemprov Jateng dengan Pemkot Solo adalah penyediaan rumah bagi warga yang sebelumnya tinggal di atas makam," katanya. 

 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno meminta peningkatan kerjasama antara pemerintah dengan stakeholder terkait dalam penyediaan perumahan bagi masyarakat Jateng. 

 

Dalam pembangunan perumahan, lanjut dia,  harus mempertimbangkan banyak hal. Salah satunya harus memperhatikan dampak lingkungan dalam memberikan perizinan.  Apalagi untuk 2025-2045 Provinsi Jateng ditetapkan pemerintah pusat sebagai penumpu pangan dan industri. 

 

"Ini PR (pekerjaan rumah) berat, karena di satu sisi harus menyediakan lahan untuk perumahan, dan di sisi lain juga harus menjaga kelestarian sawah dan daerah-daerah tangkapan air," ucapnya. 

 

Dalam kesempatan itu, Sekda didampingi Kepala Disperakim Jateng melaunching program "Beranda Ngumah". Program ini  sebagai upaya penguatan basis data perencanaan dan pengendalian penyediaan rumah sehat layak huni di Jateng.(EF)