Dico Ganinduto Temui Nelayan Tambak Lorok Semarang, KNTI Deklarasi Dukungan Dico ke Pilwakot
Viva Semarang – Suhu politik jelang Pemilihan Wali Kota atau Pilwalkot Semarang terus menghangat. Sejumlah tokoh yang akan maju dalam kontestasi tersebut mulai turun ke bawah menemui warga untuk menjaring dukungan. Salah satunya Dico Ganinduto yang menemui warga di Kampung Nelayan Tambak Lorok Kota Semarang.
Dico datang ke sini dengan naik perahu nelayan dan dikawal oleh puluhan perahu lainnya di depan dan belakang. Setelah perahu merapat, Dico dan rombongan menaiki tangga, melewati tanggul, lalu menuju ke tempat pertemuan dengan nelayan.
Di sini Dico menerima dukungan dari Komunitas Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Semarang dalam bentuk deklarasi yang dibacakan di depan massa pendukung.
Di depan para nelayan Tambak Lorok, Dico berjanji akan mengawal serta merealisasikan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan, termasuk rumah pompa untuk masyarakat pesisir Semarang.
"Saya sangat berterima kasih kepada para nelayan. Mereka menitipkan berbagai hal yang perlu diperjuangkan. Saya memahami betapa pentingnya fasilitas yang mendukung kesejahteraan nelayan. Ke depan, saya akan berupaya maksimal agar semua aspirasi ini terealisasi," kata Dico.
Dico mencatat, beberapa aspirasi dari para nelayan diantaranya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN), bantuan nelayan, alur sungai, serta dampak banjir rob.
Sementara itu Ketua KNTI Kota Semarang Slamet Ari Nugroho mengatakan, selain dukungan dari para nelayan tradisional, deklarasi juga didukung oleh berbagai pihak dalam sektor budidaya, pengolahan, dan pemasaran hasil perikanan Kota Semarang.
Ia menyampaikan berbagai aspirasi nelayan apabila Dico terpilih sebagai wali kota Semarang. Selain kesejahteraan nelayan, juga yang sangat penting adalah suplai BBM, karena ada sekitar 70 hingga 80 persen kebutuhan nelayan adalah bahan bakar.
"Kami ingin pembangunan SPBN yang lebih dekat agar efisien. Kami juga berharap Dico dapat mengatasi kekhawatiran nelayan terkait dampak pembangunan tol laut terhadap mata pencaharian nelayan," jelas Ari Nugroho.(EF)