Imigrasi Kemenkumham Jateng Amankan 8 WNA dari China, Berpotensi Mengganggu Ketertiban

Divisi Imigrasi Kemenkumham Jateng amankan 8 WNA dari China.
Sumber :
  • Kemenkumham Jateng

Viva Semarang – Divisi Keimigriasian Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Jawa Tengah mengamankan 11 orang warga negara asing atau WNA. Dari jumlah, 8 diantaranya adalah warga negara China.

Ada Kunjungan Presiden Prabowo di Semarang, Warga Diminta Hindari Jalan Ini

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM atau Kemenkumham Jawa Tengah, Tejo Harwanto melalui Kepala Divisi Keimigrasian Is Edy Ekoputranto menjelaskan, warga negara asing itu diamankan karena berpotensi dugaan pelanggaran Pasal 75 yaitu berpotensi menggangu ketertiban umum.

"Ada 8 warga negara China. Kemudian 3 warga negara asing dari negara lain juga sama kasusnya, berpotensi mengganggu ketertiban umum dan diduga ini melanggar pasal 75 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian," jelas Edy Putrano kepada media dalam Konferensi Pers yang berlangsung di Aula Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang.

Tanggul Jebol, Banjir Rendam Pemukiman Warga di Kab Semarang

Ia menambahkan, seluruh warga negara asing tersebut sekarangmg sedang dalam tahap pemeriksaan dan pendalamanm jika nanti benar-benar terbukti melakukan pelanggaran pasal yang dimaksud, akan diberi tindakan keimigrasian berupa deportasi.

Efektivitas dan efisiensi pengawasan WNA, kata Kadivim membutuhkan kerjasama dan peran serta masyarakat. Ia menghimbau kepada masyarakat untuk proaktif memberikan informasi terkait keberadaan WNA yang disinyalir mengganggu ketertiban umum.

Pemprov Jateng Akan Tetapkan UMP 2025 pada 11 Desember 2024

"Kaitannya dengan pengawasan ini, Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Hukum dan HAM Jateng menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak segan untuk memberikan informasi kepada kami. Kegiatan terkait dengan operasi bersama ini akan kita lakukan secara rutin, sehingga ini akan menjamin keamanan dan ketertiban di masyarakat," jelasnya.

Beberapa tindakan WNA yang dianggap melanggar ketentuan, misalnya, perilaku WNA yang menggunakan jasa tukang bangunan orang Indonesia, namun tidak memberikan gaji dan melakukan pengancaman terhadap warga sekitar.

Halaman Selanjutnya
img_title