BINUS University Semarang Cetak Talenta Industri 4.0 Untuk Jawab Tantangan Pengangguran

Diskusi BINUS University Semarang cetak talenta Industri 4.0.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang – Lonjakan angka pengangguran nasional yang mencapai 7,28 juta orang (BPS, Februari 2025) menjadi tantangan serius bagi sektor ketenagakerjaan di Indonesia. Jawa Tengah mencatat jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) tertinggi, menambah kekhawatiran akan krisis ketersediaan SDM yang siap kerja dan adaptif.

Binus University Gelar International Exhibition IVCC 2024 Digital dan Humans

Di sisi lain, provinsi ini juga sedang bertumbuh pesat sebagai pusat pengembangan kawasan industri strategis seperti Batang Integrated Industrial Estate dan Kendal Industrial Park. Kondisi kontras ini menjadi sorotan dalam acara Media Gathering BINUS University @Semarang yang digelar Kamis 8 Mei 2025.

Acara ini menghadirkan Direktur Kampus BINUS University @Semarang, Dr. Fredy Purnomo, S.Kom., M.Kom., serta dua mahasiswa, Renata dari Visual Communication Design dan Kornelia dari Digital Business. Keduanya yang membagikan pengalaman dalam merintis bisnis sejak masa kuliah.

Rumah Kemasan Jateng Resmi Beroperasi, UMKM Bisa Membuat Kemasan di Sini

“Tantangan kita hari ini bukan hanya menyediakan pekerjaan, tapi juga menyiapkan SDM unggul yang siap mengisi ruang industri strategis yang sedang dibangun di Jawa Tengah," jelas Dr. Fredy Purnomo.

Ia menyebut bahwa BINUS University @Semarang hadir dengan fokus pada pengembangan talenta Industri 4.0, di mana mahasiswa tidak hanya dibekali teori, tetapi juga kompetensi praktikal melalui program 2,5 Tahun Kuliah, Siap Berkarier dan Enrichment Program," ungkapnya.

KPU Kota Semarang Kerahkan 250 Petugas Pelipatan Surat Suara Pilkada

Fredy mengungkapkan bahwa BINUS University sebagai perguruan tinggi swasta nomor 1 di Indonesia versi Times Higher Education (THE) 2025, terus membuktikan perannya sebagai institusi yang unggul secara akademik dan relevan terhadap kebutuhan dunia kerja.

"Melalui pendekatan pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia industri dan perkembangan teknologi mutakhir, BINUS mendorong

mahasiswa untuk memiliki keahlian digital, pemikiran strategis, serta pengalaman profesional sejak dini," tuturnya.

Mahasiswa diberi pilihan jalur Enrichment seperti magang industri, riset teknologi, pengabdian masyarakat, hingga kewirausahaan.

Contoh keberhasilan pendekatan ini dapat dilihat dari Renata, mahasiswa Desain Komunikasi Visual yang membangun bisnis sabun dan lotion

berbasis aroma minyak kayu putih. Ia mengangkat nilai lokal dan kreativitas desain untukm enciptakan produk siap pasar.

Sementara itu, Kornelia, mahasiswa Digital Business, mengembangkan bisnis buket bunga yang

dikelola secara digital. Ia memanfaatkan strategi pemasaran berbasis data dan social media

optimization dua keahlian penting di era Industri 4.0 untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

“Saya merasa lebih siap karena bisnis saya berkembang bersamaan dengan proses belajar.

Enrichment membuat saya tidak harus memilih antara belajar atau usaha saya bisa lakukan

keduanya secara paralel,” ujar Kornelia.

Melalui media gathering ini, BINUS menegaskan komitmennya sebagai institusi yang relevan

dengan arah transformasi industri di Jawa Tengah, dan siap melahirkan SDM unggul yang tidak

hanya mampu mengikuti perubahan, tetapi juga menjadi penggeraknya.

“Kami tidak hanya ingin mencetak lulusan yang siap kerja, tapi lulusan yang mampu menciptakan

peluang kerja. Ini adalah kontribusi nyata BINUS dalam membangun SDM unggul berbasis

Industry 4.0 di tengah peluang dan tantangan kawasan industri Jawa Tengah,” kata Dr. Fredy.

BINUS University @Semarang berharap kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan media

dapat terus diperkuat untuk menghadirkan solusi berkelanjutan terhadap tantangan

ketenagakerjaan di Indonesia. Dengan menciptakan ekosistem pembelajaran yang berbasis

inovasi, pengalaman nyata, dan relevansi industri, BINUS berkomitmen untuk mencetak

talenta-talenta masa depan yang siap membawa Jawa Tengah dan Indonesia menuju masa

depan yang lebih adaptif, produktif, dan berdaya saing global.(TJ)