Cerita Widati Tiga Hari Terjebak di Rumah Sakit Saat Banjir Menerjang Kaligawe Semarang

TNI evakuasi pasien RSI Sultan Agung Semarang.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang – Air mata Widati (60), warga Pemalang Jawa Tengah tumpah begitu turun dari truk perang TNI di ujung jalan tol Kaligawe Semarang. Bagaimana tidak, sebelum ditolong tim dari TNI, ia terisolir genangan banjir bersama pasien terjebak banjir lainnya di kawasan Jalan Kaligawe Semarang.

Tingkatkan Layanan Prima, RSI Sultan Agung Semarang Bakal Jadi 7 Lantai

Ia bercerita, genangan banjir di Kaligawe sampai masuk ke dalam area Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang.

Sebelumnya, pada hari Selasa ia berangkat dari Pemalang mengantar suaminya berobat di RSI Sultan Agung Semarang. Dokter yang memeriksa menyarankan agar suaminya menjalani operasi.

Amankan Pilkada Serentak 2024, Pemprov Jateng Siapkan 113 Ribu Satlinmas

Maka, sejak Selasa hingga Rabu dilakukan observasi lebih dulu, dan dijadwalkan operasi pada beberapa hari berikutnya. Tapi kemudian justru Kota Semarang dilanda banjir besar, termasuk merendam RSI Sultan Agung.

Rumah sakit pun untuk sementara ditutup untuk pelayanan rawat jalan. Dan hanya melayani yang sifatnya emergency.

Kodam IV Diponegoro Kolaborasi BKKBN Turunkan Stunting Di Jawa Tengah

Maka, ia dan suaminya tidak bisa pulang karena Kaligawe terendam banjir besar, dan tak ada kendaraan yang bisa lewat. Sementara jadwal operasi jadi tidak pasti.

Alhasil, Widati dan suaminya terjebak situasi tak menentu, bahkan timbul kekhawatiran tak bisa segera pulang.

Ia pun tiga hari berada di rumah sakit menunggu banjir surut besama pasien terjebak banjir lainnya.

Dalam kegalauan itu, ada informasi bahwa TNI turun ke lokasi banjir dengan membawa truk perang jenis Reo, harapan Widati dan suaminya merekah.

Ia pun antre di depan rumah sakit untuk bisa dievakuasi truk TNI menuju tempat yang tidak banjir.

Keharuan keluarga pasien bisa dievakuasi dari banjir Semarang.

Photo :
  • TJ Sutrisno

Dan bersama pasien terjebak banjir lainnya serta pegawai rumah sakit yang juga terjebak banjir, Widati dan suaminya diangkut pakai perahu karet menuju truk TNI yang berada di seberang. Lalu, truk menembus genangan banjir yang sangat tinggi di Jalan Pantura Kaligawe.

Perjalanan pakai truk membutuhkan waktu setengah jam, padahal jaraknya hanya dua kilometer. Maka, begitu truk sampai dan penumpang turun di ujung jalan tol, kelegaan pun tertumpah.

"Terima kasih pak, terima kasih sudah menolong sampai ke sini. Saya sudah tiga hari nggak bisa pulang dari rumah sakit, khawatir sekali. Sekarang tinggal nunggu mobil pulang ke Pemalang," ungkap Widati.

Kelegaan yang sama juga dirasakan pasien lainnya yang terjebak. Mereka ada yang memakai kursi roda, dipapah, dan dijemput mobil maupun ambulans untuk diantar ke rumah masing-masing.

Seperti diberitakan, banjir besar melanda Kota Semarang sejak Selasa (12/3/24) tengah malam, hingga Sabtu (16/3/24). Terpantau pada Minggu (17/3/24), banjir mulai surut, meski di beberapa titik masih tinggi.(TJ Sutrisno)