Dilema PSIS, Stadion Jatidiri Belum Jadi, Mau Ngungsi ke Mana Lagi?
- TJ Sutrisno
Viva Semarang, Sepak Bola – PSIS Semarang tahun ini belum bisa lepas dari masalah klasik soal stadion. Hingga Juli 2024, Stadion Jatidiri Semarang yang menjadi home base selama ini masih belum selesai direnovasi.
Sehingga Laskar Mahesa Jenar pun kembali berpotensi menjadi tim musafir dan mengungsi ke kota lain, seperti musim sebelumnya.
Musim kompetisi 2023/2024 PSIS harus berganti-ganti kandang, yaitu di Stadion Moch Soebroto Magelang dan Stadion Batakan Balikpapan.
Jelas ini menjadi beban berat mengingat minimnya penonton yang berimbas pada penghasilan PSIS sebagai klub profesional.
Lalu bagaimana manajemen PSIS mengatasi masalah stadion home base pada musim ini?
Beberapa waktu lalu, CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi sempat meninjau sebuah lapangan sepak bola (bukan stadion) di kawasan real estate baru POJ City Semarang. Rupanya PSIS sedang mempertimbangkan Lapangan Kick Off, POJ City itu sebagai home base alternatif PSIS di Kompetisi Liga 1 2024/2025.
Yoyok mengungkapkan, PSIS Semarang sudah melakukan kerja sama dengan pengelola Lapangan Kick Off, POJ City, Semarang, untuk tempat latihan. Selain itu juga menjadi laga home PSIS selama Stadion Jatidiri Semarang masih dalam taraf renovasi. Tentu saja, resiko pendapatan jelas menjadi pertaruhan mengingat ini hanya lapangan latihan meski dengan standar internasional.
"Kick Off POJ ini kami jadikan alternatif kalau kami main yang bukan big match supaya kami tetap main di Semarang,'' kata Yoyok Sukawi saat melihat lapangan POJ City.
Yoyok Sukawi datang ke POJ untuk memastikan lapangan itu layak untuk menggelar pertandingan kelas Liga 1. Ia melihat ruang ganti, ruang media, ruang sekretariat, ruang wasit, ruang match commissioner, ruang medis, dan ruang-ruang lainnya.
Pihaknya dan pengelola Kick Off POJ dan panpel melakukan persiapan untuk memastikan supaya lapangan Kick Off POJ lolos verifikasi PT LIB.
Jika lolos verifikasi, maka PSIS bisa main di Semarang yang tentu saja biaya operasional yang bisa ditekan. Tapi jika tidak, maka Laskar Mahesa harus kembali mengungsi ke kota lain yang punya stadion standar kompetisi Liga 1.(TJ)