Saat "Yogyakarta" Menggetarkan Lawang Sewu, Ratusan Penonton Terbawa Nostalgia KLA Project
- TJ Sutrisno
Viva Semarang – Malam yang beda di Lawang Sewu pada malam Minggu. Dentingan gitar Lilo berpadu dengan kibor Adi Adrian, menjadi lengkap oleh merdunya suara Katon Bagaskara. Trio KLA Project ini membawa penonton bernostalgia ke era 1990an saat lagu "Yogyakarta" begitu dramatis mengalun di radio-radio dan sesekali di televisi tabung masa itu.
"Nikmati bersama, suasana Jogjaaaa....," suara Katon pun seakan tenggelam oleh koor penonton dalam konser "Soearaloka" yang menampilkan KLA Project, di Lawang Sewu, Sabtu (13/9/25).
Ya, lagu Yogyakarta menjadi puncak euforia para Klanis (sebutan penggemar KLA) setelah sebelumnya diguyur dengan lagu-lagu legend KLA lainnya seperti Menjemput Impian, Tak Bisa ke Lain Hati, Terpuruk, Gerimis, serta Lagu Baru yang mampu menggoyang penonton dengan selipan irama dangdutnya.
KLA Project tampil di Konser Soearaloka Lawang Sewu Semarang.
- TJ Sutrisno
Konser musik KLA Project ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke16 KAI Wisata yang sengaja didesain dalam konser bertajuk "Soearaloka". Lokasi konser sengaja mengambil tempat di Lawang Sewu yang memberi kesan heritage dan artistik tempo doeloe.
Katon, Lilo, Adi pun tampil dengan busana yang simpel dan klasik sesuai dengan suasana. Ketiganya didukung oleh beberapa additional player di posisi drum, bass, saxophone, dan penyanyi latar.
"Sebagai Klanis, saya sering nonton konser KLA saat tampil di Semarang dan kota-kota lainnya. Tapi yang ini beda ya, karena konsep panggung yang berada di pelataran gedung tua Lawang Sewu. Penonton juga duduk di tengah-tengah kompleks Lawang Sewu dan tak berjarak dengan panggung, jadi berkesan lebih intim dalam berinteraksi dengan penyanyi," kata, Triste, salah satu penonton.