Pemprov Jateng Evakuasi Nenek Kaswiyah yang Hidup Sebatang Kara ke Panti Lansia Brebes

Nenek Kaswiyah di rumahnya di Brebes.
Sumber :
  • Istimewa

Semarang – Viral seorang nenek 90 tahun, kini hidup sebatang kara di Brebes, Jawa Tengah. Ia bahkan tak mendapat bantuan pemerintah rutin lantaran tak memiliki KTP. Kaswiyah (90), nenek tersebut, tak pernah merasakan bantuan rutin untuk warga miskin yang selama ini sudah disalurkan pemerintah. Ia hanya sekali mendapat bantuan, itu pun saat pandemi.

Kampanye di Semarang, Luthfi-Yasin Gelar Doa untuk Jawa Tengah

Selama ini ia mendapat uluran tangan dari warga sekitar bersama RT setempat. Kaswiyah tinggal sendirian karena sudah hampir 10 tahun ditinggal suami dan tak memiliki anak. Bahkan saat beraktivitas sehari-harinya ia hanya bisa merangkak.

Viralnya berita tentang Nenek Kaswiyah membuat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng turun tangan. Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana memberikan instruksi kepada Kepala Dinasnya untuk segera melakukan assessment setelah mendapatkan informasi tentang kondisi Kaswiyah.

Andika-Hendi Siagakan Satgas Anti Politik Uang Jelang Hari Pencoblosan

Nenek warga Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes itu sudah dibawa ke Panti Lansia Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Klampok, Brebes.

"Kemarin sore petugas memberikan bantuan uang tunai dan sudah menjemput yang bersangkutan untuk ditempatkan di panti kami,” jelas Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur di Semarang, Rabu (10/1/24).

Pidato di Kampanye Luthfi-Yasin Jokowi, Zulkifli Hasan: Lanjutkan Keberhasilan Jokowi!

Ia menambahkan, hasil assessment sementara, Kaswiyah merupakan warga asli Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. Sejak usia muda yang bersangkutan merantau ke Jakarta dan kembali ke Brebes setelah suaminya meninggal dunia. Selama ini Kaswiyah belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP) karena selama di Jakarta tidak pernah mengurus kartu kependudukan. Beberapa tahun terakhir dalam kondisi sakit.

“Beliau tidak punya KTP dari Desa Karangmalang, secara otomatis dia juga tidak di-back up dengan bantuan sosial, baik PKH maupun BPNT. Hanya pernah satu kali pada masa covid-19 pernah dibantu Rp 900 ribu. Setelah itu tidak ada bantuan lain," ungkap Imam.

Halaman Selanjutnya
img_title