DPR dan Pj Gubernur Jateng Bahas RUU Prioritas yang Lebih Membumi

DPR dan Pj Gubernur Jateng bahas RUU Prioritas yang lebih membumi.
Sumber :

Viva Semarang – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menyatakan, setelah menerima masukan dari berbagai elemen masyarakat, muatan 41 Rancangan Undang-Undang atau RUU Prioritas tahun 2025 diharapkan bisa lebih membumi. 

Arus Lalu Lintas Puncak Mudik Nataru di Jateng Meningkat, Begini Situasinya

"Adanya masukan-masukan dari daerah ke Baleg (Badan Legislasi), diharapkan (membuat) RUU-nya akan lebih membumi, karena banyak masukan dari masyarakat," kata Nana saat menerima Kunjungan Baleg Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dalam rangka Sosialisasi Program Legislasi Nasional (Prolegnas) RUU Tahun 2025-2029 dan RUU Prioritas 2025, di Kantor Gubernur Jateng pada Jumat, 27 Desember 2024. 

 

Kapolrestabes Semarang Irwan Anwar Diganti

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai  Pemprov Jateng, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), TNI, Polri, Kejaksaan Tinggi, akademisi, serta organisasi masyarakat. 

 

PLN Siagakan Ratusan SPKLU di Rest Area dan SPKLU Mobile Pada Libur Nataru di Jateng DIY

"Harapannya bisa memberikan penataan yang lebih baik, sehingga kami segera dapat memberikan pelayanan yang selama ini sudah berjalan, khususnya untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat," ucap Nana. 

 

Adapun dari total 41 RUU prioritas, Pemprov Jateng memberikan masukan terkait RUU tentang Pemerintahan Daerah, RUU tentang Kepariwisataan, RUU tentang Kehutanan, RUU tentang Perlindungan Pasar Ritel Modern, hingga RUU tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). 

 

Sementara itu, Ketua Baleg DPR RI, Bob Hasan mengapresiasi partisipasi aktif Pj Gubernur Jateng serta seluruh komponen masyarakat di Jawa Tengah dalam sosialisasi RUU tahun 2025 ini. 

 

"Sangat banyak masukan-masukan maupun partisipasi publik dari Provinsi Jawa Tengah,” kata dia.  

 

Dengan adanya sosialisasi ini, lanjut dia, pihaknya bisa menyerap berbagai masukan, sehingga bisa dijadikan bahan dalam menyusun RUU tahun 2025.(EF)