Keren! Enceng Gondok di Rawa Pening Bisa Diubah Menjadi Bio Briket dan Paving Block
- Dok
Viva Semarang – Gulma enceng gondok yang selama ini dianggap tanaman pengganggu karena menutup permukaan Rawa Pening Kabupaten Semarang ternyata bisa menghasilkan produk yang berguna.
Hasil kerjasama Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mengolah gulma enceng gondok bisa menghasilkan bio briket arang alami dan paving block.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, Pemerintah Provinsi telah memberikan bantuan alat dan pelatihan untuk memberdayakan masyarakat sekitar Rawa Pening, Semarang pada program ini.
"Biar tidak pening terus, harus kita bantu. Ini bentuk upaya memberdayakan masyarakat," kata Ahmad Luthfi saat penyerahan bantuan.
Dari lima UNS menerjukan tim untuk pelatihan. Inisiatif ini sekaligus untuk mengatasi pertumbuhan pesat enceng gondok
Potensi bio briket sebagai bahan bakar alternatif terbuka lebar karena ketersediaan bahan baku enceng gondok yang melimpah dan gratis. Saat ini produksi masih skala rumah tangga, namun potensi produksi massal dengan harga terjangkau sangat besar. Untuk 1 kg bio briket dibutuhkan 100 kilogram enceng gondok.
Hasil penelitian pada 2021 menyebutkan, pertumbuhan enceng gondok mencapai 1 meter persegi dalam jangka waktu 21-28 hari.
Sejak tahun 2020, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana bekerja sama dengan TNI telah melakukan pembersihan eceng gondok. Luas area yang dibersihkan tercatat 550 hektar pada tahun 2020, 450 hektar pada tahun 2021, 200 hektar pada tahun 2022, 130 hektar pada tahun 2023, dan 263,5 hektar pada tahun 2024.
Warga sekitar juga sudah lama memanfaatkan eceng gondok untuk membuat berbagai kerajinan, seperti tas, tempat tisu, meja, kursi, dan lain-lain. Bahkan, beberapa produk kerajinan ini sudah dipasarkan ke luar negeri. Meskipun demikian, pertumbuhan eceng gondok yang pesat masih menimbulkan masalah sehingga diperlukan ide-ide baru untuk pemanfaatannya.
"Inovasi pembuatan paving block dan bio briket dari eceng gondok ini adalah sebuah kreativitas yang patut kita syukuri. Saya berharap pemanfaatan eceng gondok bisa lebih ditingkatkan lagi," ujar Ahmad Luthfi.(TJ)