Tak Hanya Semarang, BPBD Jateng Tangani 5 Daerah Lainnya yang Dilanda Banjir

Petugas BPBD Jateng bantu penanganan banjir.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu, 13 Maret 2024 berdampak pada terjadinya banjir di 6 daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Wuiiiih, Atlet Jawa Tengah Peraih Medali PON XXI Dapat Bonus Total Rp60,6 Miliar dari Pemprov Jateng

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah per Kamid 14 Maret 2024 pukul 07.00 WIB,  6 daerah tersebut adalah Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Demak, Pati, dan Kudus.

"Kita sudah melakukan evakuasi korban terhadap korban bencana di sejumlah daerah. Jumlah pengungsinya mencapai 207 orang tersebar di beberapa lokasi," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Povinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, Kamis (14/3/24).

Seribu Bu Nyai Beri Dukungan Untuk Ahmad Luthfi-Gus Yasin di Pilgub Jateng

Ia merinci, di Kota Semarang, banjir terjadi di 11 titik. Banjir tersebut merendam rumah-rumah warga, sekolah, pertokoan, jalan pantura, serta jalur kereta api yang melintas Semarang dialihkan ke jalur Selatan

Sementara di Kabupaten Pekalongan, hujan lebat menyebabkan banjir bandang di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, yang merenggut dua orang meninggal dunia karena hanyut.

Adik Gus Dur Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi, Dikawal 19 Jendral Purnawirawan TNI-POLRI

Selain itu, puluhan rumah warga rusak, dan sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Ada sebanyak 61 orang yang mengungsi akibat kejadian tersebut.

Bergas menambahkan, pihaknya bersama BPBD kabupaten/kota sudah menyiapkan sejumlah personel maupun pelaralatan untuk evakuasi warga.

"SOP penanganan, yang pertama adalah penyelamatan. Ini menjadi upaya utama dalam penyelamatan masyarakat. Bukan bicara harta benda, itu ditinggal dulu. Masyarakat harus aman dulu,” tegas Bergas.

Selain melakukan evakuasi, BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten/kota juga menyediakan tempat pengungsian dan mensiagakan pompa air portable.

Kemudian mendirikan dapur umum, distribusi logistik permakanan ke warga yang terdampak, hingga kerja bakti dengan warga membersihkan puing puing pasca banjir bandang.

“Kami juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan   Pengeloalaan Sumber Daya Air (PSDA) untuk penanganan kondisi sungai,” ungkap Bergas.

Untuk banjir yang ada di Kota Semarang, BPBD Jateng telah mendistribusikan bantuan berupa 300 kg beras, 1.200 bungkus mie instan, 384 air mineral, 200 kaleng sarden, 96 liter minyak goreng, 40 bungkus makanan siap saji, 48 kg gula pasir, 200 pack teh celup, dan 264 bungkus kopi bubuk.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan, banjir yang terjadi di sejumlah daerah sudah banyak yang surut, walaupun di beberapa titik masih ada genangan.

Ia mengimbau, warga yang berada di daerah yang rawan bencana banjir dan longsor tetap waspada, mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi masih memungkinkan terjadi.

“Kalau kita tinggal di lokasi yang rawan longsor dan banjir. Tentunya yang bisa kita lakukan adalah mengurangi kerugian pada saat kejadian bencana terjadi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur mengatakan, pihaknya sudah menggerakkan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di sejumlah lokasi bencana.

Juga sudah mendistribusikan bantuan logistik makanan ke sejumlah tempat pengungsian, diantaranya beras, minyak goreng, sarden, dan sebagainya. Logististik itu sudah disitribusikan ke daerah-daerah yang terkenda dampak banjir, seperti daerah Kaligawe, Tlogasari, Kota Semarang.(TJ)