Banjir Mengintai, Pemkot Bangun Bronjong di Titik Rawan Banjir Bandang Meteseh

Pekerja pasang bronjong di daerah rawan banjir Semarang.
Sumber :
  • Dok

Semarang – Pemerintah Kota Semarang terus melakukan berbagai upaya serius guna mengantisipasi terjadinya banjir. Salah satunya kawasan Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang. Musim Hujan tahun lalu, pemukiman ini dihantam banjir bandang 4 meter yang sempat merendam rumah warga.

Jembatan Nogososro Dibangun Mulai Pekan Depan, Atasi Banjir di Wilayah Tlogosari dan Muktiharjo

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat melakukan pembangunan tanggul darurat berupa tanggul bronjong dan kisdam terus dilakukan di sepanjang DAS Kali Babon yang melintasi Perum Dinar Indah RT 06, RW 26, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Sungai Babon merupakan muara dari aliran Sungai Pengkol yang berhulu di wilayah Kabupaten Semarang.

Pemkot Semarang Implementasikan Hasil Penelitian BRIN, Terapkan Alat Pendeteksi Banjir dan Longsor

“Sejak 13 November lalu, Dinas Pekerjaan Umum telah membuat tanggul bronjong bertingkat berbahan batu dan kawat rajut sepanjang 23 meter pada tepi Sungai Babon,” jelas Hisam.

Tanggul bronjong tersebut punya ketinggian 3 meter dan ditargetkan selesai pada minggu pertama bulan Desember 2023. Hasil koordinasi dan pemantauan ke lapangan dengan BBWS Pemali Juana dan Lurah Meteseh, tanggul bronjong direncanakan akan diteruskan pembangunannya sepanjang 30 meter dari pihak BBWS.

Wali Kota Semarang Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM di Wolter Monginsidi

Sebelumnya, pada Februari lalu, penguatan DAS Babon telah dilakukan dengan pembuatan tanggul sementara dari tumpukan karung berisikan pasir/ tanah.

“Kisdam ini dibuat dengan ketinggian 1 meter lebih tinggi dari talud yang sebelumnya terkikis sehingga harapannya lebih kuat menahan aliran air,” ungkap Hisam.

Namun, saat ini talud sudah mulai terkikis dan memerlukan penguatan ulang. Langkah koordinatif dilakukan Dinas PU bersama BBWS guna melakukan pelapisan ulang pada kisdam tersebut dalam waktu dekat. Pihaknya berharap curah hujan ekstrim tak kembali terjadi pada musim penghujan kali ini.

Sebagaimana diketahui, limpasan air ke wilayah perumahan Dinar Mas akhir tahun 2022 lalu disebabkan curah hujan yang cukup ekstrim. Kawasan Perum Dinar Mas, saat ini masih dihuni 28 KK dari total 39 KK yang tinggal di perumahan tersebut.

Tak hanya Dinas PU, Pemkot melalui BPBD pun menyiagakan perahu pholyteline sebagai upaya preventif saat kondisi tak diinginkan terjadi. Koordinasi dan pemantauan terus dilakukan DPU, BBWS Pemali Juana, BPBD hingga warga masyarakat Dinar Mas.

Warga secara swadaya memasang kamera pengawas dan alarm peringatan. Selain itu, secara sukarela dan bergotong royong melakukan pengecekan debit sungai.(TJ).