Kota Semarang Jadi Daerah Paling Rawan Konflik Pemilu, Walik8ta Minta Warga Jaga Kerukunan
- TJ Sutrisno
Semarang – Walikota Semarang Hevearita Rahayu atau Mbak Ita mengakui jika kota yang dipimpinnya tersebut adalah salah satu daerah yang sangat rawan konflik Pemilu. Bahkan di Jawa Tengah, kota ini menduduki peringkat 1 sebagai daerah rawan konflik. Sedangkan di tingkat nasional, Kota Semarang menduduki peringkat 12 potensi konflik.
Untuk itu ia meminta seluruh stakeholder bersama masyarakat untuk berkomitmen untuk menjaga ketenangan dan kedamaian.
“Potensinya konflik money politik dan medsos. Sehingga kita jaga bersama dan berkomitmen agar pemilu berjalan damai,” imbau Mbak Ita di sela kegiatan dinasnya, Senin (27/11/23).
Hal itu diamini Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom. Ia meminta agar para peserta Pemilu bisa saling menghormati setiap prosedur yang berlaku, khususnya saat proses kampanye. Menurutnya, jika ada pelanggaran yang dilakukan peserta Pemilu, bisa menjadi pemicu terjadinya konflik.
“Di dalam pelaksanaan kampanye harus ada semacam pemberitahuan kepada kepolisian, dan nanti akan ada izin. Sehingga kami mendorong seluruh peserta Pemilu silakan disiapkan adminitrasinya. Dan mereka berkewajiban melaporkan pengelolaan dana kampanye sampai dengan selesai, ada laporan penerima dan pengeluaran dana kampanye,” kata Gultom.
Sebelumnya beberapa waktu lalu, Kapolda Jawa Tengah pernah mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan pemetaan terkait daerah rawan tersebut.
“Kita telah melakukan pemetaan kualifikasi sangat rawan ada 292 TPS, rawan 760 TPS, dan kurang rawan 116 ribu TPS,” jelasnya saat apel Ops Mantap Brata beberapa waktu lalu.