Hari Kebaya Nasional, BINUS University Gelar Acara Kebaya: Generasi Z dalam Cultural Fusion
- TJ Sutrisno
Selain itu, parade kebaya ini mendapatkan Rekor MURI yaitu mengenakan kebaya kutubaru dan jarik motif sogan oleh perempuan terbanyak. Piagam rekor tersebut diterima langsung oleh Rektor BINUS University yang menandai pencapaian luar biasa dalam upaya pelestarian kebaya.
"Acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga gerakan untuk menginspirasi generasi muda agar lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Selain itu juga, membuktikan bahwa kebaya bisa menjadi bagian penting dari identitas kita, bahkan di era modern ini. Mari kita dukung dan apresiasi setiap upaya untuk menjaga kebaya tetap relevan dan menjadi bagian dari pendidikan karakter generasi penrus bangsa," jelas Rektor Binus University Semarang, Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA.
Acara memeriahkan Hari Kebaya Nasional ini juga diisi dengan talkshow, launching buku, dan kompetisi untuk menunjukkan kreativitas mereka serta membuka wawasan tentang pentingnya kebaya di era modern. Hal ini menjadi ajang unjuk bakat bagi generasi muda yang ingin berkontribusi dalam pelestarian budaya. Selain itu juga, dalam acara ini dimeriahkan oleh alat musik tradisional asal Sulawesi Utara yaitu Kolintang dan alat musik tradisional asal Jawa yaitu Karawitan.
"Kami berharap melalui acara ini, generasi muda dapat mengenal dan mencintai kebaya sebagai warisan budaya Indonesia yang kaya, sambil mengintegrasikan semangat kolaborasi dan teknologi industri 4.0," tambah Direktur Kampus BINUS University Semarang, Dr. Fredy Purnomo, S.Kom., M.Kom.(TJ)