Kasus Remaja Gangster di Semarang, Mbak Ita Minta Disdik Intensifkan Pendidikan Karakter

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu
Sumber :

Viva Semarang – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyoroti kasus pembacokan yang dilakukan gerombolan gangster yang mengakibatkan satu mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang meninggal dunia.

Istimewa, Kota Semarang Raih Dua Emas Bhumandala Award Oleh Badan Informasi Geospasial

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita menyayangkan peristiwa nahas tersebut terjadi akibat ulah remaja yang biasa disebut 'kreak-kreak' itu. 

 

Buruh Datangi Balai Kota Semarang, Ini Hasil Pertemuan Dengan Wali Kota

Mbak Ita meminta penegak hukum bisa segera menyelesaikan proses penyelidikan serta proses hukum terhadap pelaku. 

 

Kota Semarang Terima Bantuan Rp71 Miliar Dari Mensos, Mbak Ita Pastikan Distribusi Sesuai DTKS

Dirinya menyebut jika perlu pendidikan karakter untuk membentuk pribadi anak-anak.

 

"Tentunya kembali lagi, inilah pentingnya pendidikan karakter bagi pelajar di Kota Semarang," ujar Mbak Ita, Rabu (18/9). 

 

Melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Pemerintah Kota atau Pemkot ingin memberikan penguatan karakter kepada anak didik. 

 

"Pendidikan karakter itu penting. Kami akan berupaya memberikan penguatan karakter dengan mengumpulkan kepala sekolah swasta, kalau di Negeri kan sudah ada. Karena pendidikan itu selain secara akademis namun juga perlu pendidikan karakter," imbuh Mbak Ita. 

 

Selain pendidikan karakter, kata Mbak Ita, anak-anak juga perlu pengetahuan hukum agar mereka tidak mudah melakukan tindakan melanggar hukum bahkan sampai pidana. 

 

"Kita juga akan menjalin sinergitas dengan kepolisian. Nanti akan ada rapat dengan Forkopimda membahas tentang persoalan ini," jelasnya. 

 

Selain bersinergi dengan kepolisian memberikan penyuluhan hukum, pihaknya mendorong penegakan hukum agar ada efek jera bagi pelaku tindak pidana. Termasuk bagi gerombolan gangster yang berisi anak-anak remaja yang menimbulkan keresahan warga beberapa waktu terakhir.(EF)