Wilayah Kumuh di Kota Semarang 177 Hektar, Wali Kota : Perlu Pembenahan Serius
- Dok
Semarang – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti menyebut ingin mengurangi kawasan kumuh di Kota Semarang. Karena saat ini masih ada sekitar 177 hektar wilayah yang perlu pembenahan.
"Kami ingin mengurangi kawasan kumuh di Kota Semarang. Karena masih ada 177 hektare wilayah di Semarang yang dinilai perlu pembenahan. Memang bukan yang kumuh sekali, namun paling tidak sebagai ibu kota Jawa Tengah, wajah Kota Semarang perlu penanganan serius," jelas Walikota di Semarang, Rabu (10/1/24).
Menurut Mbak Ita, panggilan akrabnya, selain masalah daerah kumuh, Pemkot Semarang, memiliki sejumlah program prioritas yang akan dijalankan pada tahun 2024 ini. Pemkot telah menyelesaikan basic desain dan DED (Detail Engineering Design), sehingga tahun ini akan digenjot proses pembangunannya.
Mbak Ita menyebut, penanganan permasalahan banjir menjadi program prioritas di tahun 2024. Pompa-pompa pengendali banjir juga direncanakan dilakukan penambahan, dengan pengadaan. Pemkot berkolaborasi secara masif dengan Kementerian PUPR. Hal ini karena ada beberapa PR yang masih belum selesai di 2024 ini salah satu tol tanggul laut.
Tol Semarang - Demak yang berfungsi sebagai tanggul laut masih dalam pengerjaan. Semoga dengan rampungnya proyek tersebut permasalahan banjir rob bisa diatasi," ungkap Mbak Ita.
Ia menambahkan, penanganan banjir yang menjadi kewenangan Kementerian PUPR melalui BBWS Pemali Juana akan terus dikawal. Rencananya akan ada beberapa proyek revitalisasi rumah pompa di wilayah-wilayah yang saat ini sering terjadinya genangan. Namun begitu, ada proyek yaitu pengendalian banjir dan rob dengan pemasangan sheet pile, mundur dari waktu yang ditargetkan.
"Pemasangan sheet pile ini agak mundur, harusnya targetnya sekitar bulan Januari 2024. Tapi ternyata kemarin mendapatkan informasi update dari Pak Kepala BBWS Pemali Juana bahwa baru selesai betul-betul itu sekitar bulan Mei 2024," jelasnya.(TJ)