Libur Panjang, Wisata ke Goa Tirta Mulya di ketinggian 1000 Meter Berasa di Awang-Awang
- TJ Sutrisno
Semarang – Libur panjang pekan ini sangat pas diisi dengan jalan-jalan ke tempat wisata. Setelah suntuk sepekan bekerja, destinasi pegunungan sangat cocok untuk memulihkan tenaga dan pikiran.
Nah, bagi yang sedang berada di Semarang, ada satu tempat yang bisa membawa anda seakan berada di awang-awang dengan kabut melayang dan udara yang sangat sejuk, dan tentu saja panorama alam yang indah. Namanya Goa Tirta Mulya.
Lokasinya di kawasan Umbul Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang. Aksesnya mudah, hanya satu jam berkendara dari Kota Semarang ke arah selatan. Kawasan ini berada di lereng Gunung Ungaran, di ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Jelas, udaranya sangat sejuk dan bersih, sangat bagus untuk kesehatan.
Goa Tirta Mulya itu artinya air untuk kemuliaan kehidupan. Menurut pengelolanya, Goa Tirta Mulya ini sebenarnya bukan goa alami. Tapi sebuah goa yang dibuat untuk mendapatkan mata air di dinding bukit. Setelah didapat, lalu airnya dialirkan menuju tempat yang dibutuhkan, antara lain untuk pertanian dan wisata.
Lokasi pintu Goa Tirta Mulya berjarak 50 meter saja dari Pondok Kopi Umbul Sidomukti yang sangat populer. Ada jalan menanjak melewati taman yang menjadi akses dari Pondok Kopi menuju goa.
Pintu Goa Tirta Mulya Bandungan Semarang.
- TJ Sutrisno
Di pintu goa ada penjaga dan loket untuk membeli tiket masuk goa seharga Rp 10 ribu. Nanti ada penjaga sekaligus pemandu untuk memasuki goa.
Pintu goa berbentuk persegi dengan bagian atas melengkung. Di dalam goa jalurnya datar tapi berbelok-belok dengan panjang mencapai 100 meter. Suasananya gelap, tapi tenang, karena di setiap belokan ada lampu remang-remang. Tapi sebaiknya pengunjung menyalakan senter, minimal senter ponsel
Goa Tirta Mulya Umbul Sidomukti Semarang.
- TJ Sutrisno
Pada beberapa titik dinding goa dipasang papan informasi tentang bagaimana goa ini dibuat.
"Jadi waktu itu kita mau bikin kolam wisata di bagian bawah. Untuk memasok air maka dibutuhkan sumber air. Dari penelitian, ada mata air di situ, lalu digali. Proses penggalian sekitar satu tahun. Waktu itu dikerjakan lima orang. Mata airnya ditemukan di bagian tengah," jelas Bambang Ari Wijanarko, pengelola Umbul Sidomukti.
Setelah air didapat kemudian ditampung dalam reservoir dan dialirkan menuju ke kolam yang sekarang menjadi kolam renang di Umbul Sidomukti. Air dari kolam ini terus mengalir dan diarahkan ke pedesaan di bawah dan dimanfaatkan untuk pengairan pertanian.
Setelah mata air ditemukan, penggalian dilanjutkan lagi hingga menembus tebing bukit. Nah disinilah ditemukan keindahan, karena lubang yang tembus tadi, langsung berhadapan dengan lembah yang dalam. Di situ dibuat balkon dengan pengaman, sehingga wisatawan bisa memandang lembah yang acapkali dilalui kabut.
"Berasa di awang-awang, indah banget," kata Katrin, wisatawan asal Lamongan.
Wisatawan diingatkan untuk antre saat fi balkon. Di situ tertulis rambu, maksimal 4 orang saja untuk berfoto dan melihat pemandangan. Setelah itu gantian dengan pengunjung lain.(TJ)
