Cara Asyik Wisata di Kota Semarang Rasa Pedesaan, ke Kampung Batik Malon Aja!
- Instagram @ziebatik.id
Viva Semarang, Wisata – Bosan dengan hiruk pikuk kota? Ingin merasakan suasana tenang pedesaan yang asri sambil belajar budaya? Yuk, kunjungi Kampung Batik Malon di Kecamatan Gunungpati, Semarang. Berbeda dengan Semarang bawah yang pesisir, Kampung Malon terletak di dataran tinggi, di lereng pegunungan yang sejuk. Keindahan alam di sini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menjadi inspirasi utama bagi para pengrajin batik lokal.
Kisah Batik Malon: Dari Alam ke Kain
Ide unik untuk menciptakan batik dengan motif dan pewarna alam khas Kampung Malon berawal dari seorang warga pendatang bernama Pak Heno. Dengan pengalamannya yang luas di dunia batik, Pak Heno bersama sang istri waktu itu, memulai usaha batik rumahan dan berbagi ilmunya kepada warga sekitar. Inisiatif ini selaras dengan program pemerintah kota yang ingin membangkitkan kembali semangat batik di Semarang.
"Bersama warga, kami berkumpul dan masing-masing menyampaikan ide, lalu terbentuklah sanggar-sanggar batik di Kampung Malon yang dikelola oleh kelompok warga," jelas Pak Heno kepada Viva beberapa waktu lalu.
Berbagai pelatihan pun rutin diadakan. Para pengrajin diajarkan untuk menciptakan motif-motif baru yang terinspirasi dari keanekaragaman hayati sekitar. Anda akan menemukan motif-motif unik seperti daun asem, bunga kopi, kupu-kupu, bunga durian, hingga kumbang, semuanya adalah elemen yang mudah ditemui di pegunungan sekitar.
"Dasarnya sih kita mulai dengan motif standar batik lama yang sudah ada, seperti gaya Solo dan Jogja. Lalu, kami ajari warga untuk membuat motif baru dari bentukan-bentukan di sekitar kita yang bisa dijadikan motif batik. Sehingga batik yang dibuat memiliki ciri khas tersendiri," tambah Pak Heno.
Batik Ramah Lingkungan dengan Pewarna Alami