Menyusuri Goa Jepang di Lereng Gunung Ungaran, Awas Bisa Tersesat di Dalamnya
- TJ Sutrisno
Viva Semarang – Lereng Gunung Ungaran mencakup 2 wilayah. Yaitu Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang. Kabar ceritanya, dulu lereng ini ada Goa Jepang yang menjadi tempat persembunyian tentara Nippon alias Jepang saat perang melawan sekutu di Hindia Belanda (Indonesia).
Paling tidak, bukti yang satu ini mengarah pada kebenaran cerita tersebut. Yaitu sebuah goa buatan yang berada di tengah-tengah tempat wisata kebun teh di Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Orang sini menyebutnya Goa Jepang. Lantaran dari cerita orangtua mereka dulu, tempat ini menjadi tempat tentara Jepang bersembunyi, sekaligus menjadi jebakan bagi musuh perang.
"Ya begitu kata orang tua. Dulu goa ini menjadi tempat tentara Jepang. Kamar-kamarnya dipakai juga untuk menyimpan logistik dan keperluan lainnya," kata Pak Min, warga Kampung Candi Promasan.
Semasa berkuasa di Indonesia, Jepang memang diketahui punya banyak tempat persembunyian. Salah satunya berupa lubang-lubang goa buatan. Dan itu tersebar di berbagai tempat.
"Kata orang terdahulu, goa ini dibuat orang sini atas lerintah tentara Jepang. Kalau di buku sejarah itu disebutnya romusha," kata Pak Min lagi.
Goa Jepang di tengah kebun teh Medini Kendal ini sangat populer bagi pendaki gunung. Karena lokasinya bersebelahan dengan Kampung Candi Promasan. Di di kampung inilah terdapat basecamp pendakian sebelum naik ke puncak Gunung Ungaran.
Setelah info tersebar di kalangan pendaki, adanya Goa Jepang semakin terdengar hingga ke mana-mana. Hingga wisatawan pun kini semakin banyak datang ke Goa Jepang.
Meski jalannya masih melewati jalan makadam di kebun teh, tapi mereka yang penasaran tetap tak peduli meski harus menghadapi rintangan. Ada yang naik sepeda motor, ada juga yang naik mobil.
Biasanya mereka sekalian jalan-jalan di kebun teh yang memang punya pemandangan memikat. Rutenya bisa lewat Kendal, Semarang, maupun Ungaran. Titik temunya di Terminal Cangkiran, Mijen Kota Semarang.
Lalu naik ke arah selatan hingga sampai di gerbang kebun teh Medini, Ngesrepbalong, Limbangan Kendal.
Dari kebun teh tersebut, diteruskan melalui perkebunan teh sejauh 5 kilometer hingga sampai di Kampung Promasan. Biasanya, orang akan istirahat dan makan di kampung ini, sebelum kemudian jalan kaki sekitar 200 meter ke Goa Jepang.
Lubang masuk Goa Jepang berbentuk kota dengan bagian atas sedikit melengkung. Dindingnya padasnya kasar bekas gerusan besi semacam cangkul dan yang lainnya. Bagian dalam berbelok-belok dan ada kamar-kamar.
Kabarnya, kamar-kamar ini menjadi tempat menyimpan logistik sekaligus jebakan musuh karena mirip lorong goa. Di dalam sangat gelap dan pengap. Tapi untuk masa sekarang ini, wisatawan sudah bisa bawa ponsel yang dilengkapi senter.
Ada belasan lubang kamar di dalamnya. Sebagian seperti lorong menuju pintu luar goa, tapi ternyata buntu. Dari lubang luar goa ini, wisatawan bisa menyaksikan keindahan pemandangan du bawah berupa hamparan kebun teh yang luas.(TJ)