Berkat Program Kampung Berseri Astra, Desa Sidowarno Klaten Jadi Desa Wisata Wayang yang Mendunia
- IG Desa Wisata Wayang Sidowarno
Untuk sampai di titik ini, warga setempat memulainya dengan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) pada tahun 2009. Ada sebanyak 20 KUB yang terbentuk. Tapi, dalam perjalanannya, KUB-KUB tersebut mengalami banyak kendala. Dari 20 KUB, tinggal 1 saja yang bisa bertahan, yaitu KUB Bima yang bergerak di bidang kerajinan wayang kulit.
Itupun, dari sebelumnya beranggota belasan orang, tinggal hanya beberapa orang saja yang terus bergerak.
Upaya mereka tidak sia-sia. Perlahan tapi pasti, mereka bisa kompak dan tetap menghidupkan KUB Bima.
Hingga kemudian datang program CSR Astra untuk ikut membantu KUB Bima yang menampung para pengrajin wayang kulit tersebut.
"Waktu itu tahun 2018, Astra internasional punya program CSR Kampung Berseri Astra. Ada tawaran untuk pemberdayaan dan pendampingan untuk mengangkat potensi daerah. Saya pikir-pikir setelah lulus kuliah, sudah kerja ke mana-mana, tapi naluri saya ini kemudian tergelitik, bagaimana caranya agar bisa bermanfaat untuk orang lain," kata Wahyu, pegiat Pokdarwis Desa Sidowarno memulai ceritanya kepada Viva, Jumat (8/11/24).
Wahyu pun berkeliling dan mendapatkan sebuah kampung yang banyak warganya menekuni kerajinan wayang kulit.
"Maka begitu ada tawaran dari Astra, saya masuk dan mencari daerah di sekitar tempat tinggal, dan ketemu. Ada daerah di Klaten yang paling timur, namanya Kampung Butuh yang memang sejak dari tahun 1950an banyak yang bermatapencaharian tatah sungging atau seni membuat wayang kulit," jelasnya.