Cuaca Ekstrem di Semarang, 3 Kapal Kandas di Pelabuhan Tanjung Emas

Kapal tongkang terdampar dihajar gelombang tinggi di Pelabuhan.
Sumber :

Viva Semarang – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Semarang menyebabkan sejumlah kejadian. Salah satunya adalah gelombang tinggi yang menerjang perairan pelabuhan Tanjung Emas.

Ada 3 kapal yang kandas dihajar ombak. Yaitu 2 kapal tongkang dan 1 kapal crane base. Kapal tongkang Bina Samudera 38 muatan kayu log dan kapal crane base Kingkong kandas di sisi luar break water (pemecah ombak), pada Kamis (30/1/25). Sebelumnya kapal tongkang Sukowati 20 bermuatan batubara kandas di sebelah barat dermaga Opsico, pada Minggu (19/1/25).

 

Kejadian ini bermula pada Rabu, 29 Januari 2025, sekitar pukul 14.00 WIB, ketika kapal. Tongkang Bina Samudera 38 yang bermuatan kayu log, terseret arus hingga terdampar di pantai. Upaya evakuasi yang dilakukan oleh TB. Bina Benua 36 pada malam harinya,tapi cuaca yang semakin memburuk mengakibatkan tali penarik putus.

Kapal tongkang terdampar dihajar gelombang tinggi di Pelabuhan.

Photo :
  • -

Kapal tongkang terdampar dihajar gelombang tinggi di Pelabuhan.

Photo :
  • -

Kapal tongkang terdampar dihajar gelombang tinggi di Pelabuhan.

Photo :
  • -

Kapal tongkang terdampar dihajar gelombang tinggi di Pelabuhan.

Photo :
  • -

Pada Kamis, 30 Januari 2025, sekitar pukul 04.00 WIB, kapal FC Kingkong yang tengah lego jangkar di perairan Pelabuhan Tanjung Emas, juga mengalami larat dan terdampar di lokasi yang sama, tepat di belakang kapal tongkang Bina Samudera 38.

 

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian materiil cukup banyak, terutama karena tongkang dalam kondisi miring dan diduga bocor akibat benturan dengan batu-batu pemecah gelombang di Pantai Cipta. Selain itu, beberapa kayu log yang diangkut oleh kapal tongkang Bina Samudera 38 juga jatuh ke laut, tapi jumlah pastinya masih dalam pendataan.

 

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas, Capt. Mochamad Abduh mengatakan, cuaca ekstrem berupa angin kencang yang melebihi batas normal dan tinggi gelombang menjadi penyebab kandas.

 

"Kondisi cuaca buruk ini menjadi perhatian serius. Kami dan BMKG terus berkoordinasi untuk menyampaikan kondisi cuaca terkini kepada perusahaan pelayaran, sehingga perusahaan pelayaran mampu mengantisipasi cuaca ini yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Februari," jelasnya.

 

Kejadian tersebut tidak menyebabkan ada korban jiwa dan kondisi alur masuk dan keluar perairan pelabuhan Tanjung Emas tidak terganggu.(EF)